REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Jebolnya saluran irigasi di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi dikhawatirkan berdampak pada sarana areal pertanian. Sebab, banyak lahan persawahan yang menggantungkan pasokan air dari saluran irigasi tersebut.
Sebelumnya, saluran irigasi di Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi jebol akibat diterjang longsor dan banjir bandang pada Selasa (6/3) sore. Dampaknya sekitar tiga hektare areal pertanian warga sempat terendam banjir.
"Kami melakukan penanganan darurat di lokasi irigasi jebol," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Maman Suherman kepada wartawan Rabu (7/3).
Di antaranya memasang terpal di saluran irigasi yang jebol agar pasokan air masih bisa mengalir ke areal persawahan milik warga. Menurut Maman, bencana ini pun langsung dibahas bersama dengan instansi terkait seperti dinas pengelolaan sumber daya air (PSDA) Kabupaten Sukabumi dan Provinsi Jawa Barat. Ia mengatakan Pemprov Jabar dilibatkan karena kewenangan pengelolaan irigasi saat ini berada di provinsi.
Hasilnya kata Maman, dinas PSDA Provinsi Jabar akan segera memperbaiki kerusakan saluran irigasi tersebut. Upaya perbaikan ini lanjut dia dikarenakan keberadaan lahan persawahan di Nyalindung tergantung pada pengairan dari irigasi.
Bila irigasi rusak ungkap Maman, maka akan berdampak pada beberapa hektare lahan pertanian di sana. Oleh karena itu, kata dia pemerintah bergerak cepat untuk mendorong upaya perbaikan kepada pemerintah provinsi.
Maman menerangkan, lahan pertanian yang sempat terendam pada Selasa lalu kini sudah normal kembali atau surut. Namun kata dia petugas masih mengecek dampak kerusakan pada tanaman padi tersebut.
Di sisi lain terkait jalan yang tertimbun longsor kata Maman, saat ini sudah bisa dilintasi oleh kendaraan. Selepas kejadian petugas dari dinas bina marga dengan menggunakan alat berat telah membersihkan material longsor.