Rabu 07 Mar 2018 14:50 WIB

Calon Presiden Tunggal Rugikan Rakyat

Jangan sampai ada pemilihan calon tunggal dalam ajang Pilpres 2019.

Mantan ketua DPP Partai Golkar Akbar Tanjung (baju batik biru) bersama pengurus pengurus Solidaritas Muslim Alumni UI (Solusi UI), di Jakarta, Rabu (7/3).
Foto: Solusi UI
Mantan ketua DPP Partai Golkar Akbar Tanjung (baju batik biru) bersama pengurus pengurus Solidaritas Muslim Alumni UI (Solusi UI), di Jakarta, Rabu (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Calon tunggal pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dinilai tidak sehat bagi demokrasi. Dalam sistem demokrasi yang di anut Indonesia, Mantan ketua umum DPP Partai Golkar Akbar Tanjung mengatakan, harus selalu ada kompetisi.

 

Adanya beberapa pasangan capres-cawapres justru akan menguntungkan rakyat karena mempunyai pilihan terbaik untuk memimpin bangsa dan negara ini.  Calon tunggal akan membuat rakyat dipaksa mendukung calon yang ada yang belum tentu sesuai dengan hati nurani. "Dalam demokrasi harus ada kompetisi," ujar Akbar dalam diskusi yang digelar pengurus Solidaritas Muslim Alumni UI (Solusi UI), di Jakarta, Rabu (7/3).

 

Mantan ketua DPR ini menegaskan jangan sampai ada pemilihan calon tunggal dalam ajang Pilpres 2019.  Makna dan tujuan  demokrasi di negeri ini harus dijaga.

 

Pendapat Akbar itu sejalan dengan sikap para profesional yang tergabung dalam Solusi UI. Ketua Umum Solusi UI Sabrun Jamil mengatakan, dalam politik kekuasaan cenderung disalahgunakan. Karena itu kekuasaan selain harus diawasi juga ada check and balance." Juga harus ada kompetisi," kata dia.

 

Untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan sekaligus untuk mendukung check and balance, Solusi UI akan mengadakan Konvensi Capres 2019. Sabrun mendukung dan mendorong para politisi dan negarawan yang berkualitas, berahklak mulia, dan berintegritas untuk maju menjadi pasangan capres dan cawapres. "Bersaing dengan Bapak Joko Widodo yang diperkirakan akan maju lagi dalam Pilpres 2019,” ujar dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement