REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menilai, salah satu penyebab banjir yakni adanya pengaruh kolonial terutama dalam pola makan. Menurutnya, masyarakat Indonesia kini terbiasa mengkonsumsi sayuran yang tumbuh di ketinggian seperti kentang dan kol.
"Bencana banjir itu salah satu sebabnya ialah pengaruh Eropa, kita sudah terbiasa makan sayur yang tumbuh di daerah ketinggian, dulu kita makan sayurnya (yang ditanam) di daerah rendah saja," ujar Jusuf Kalla ketika membuka Seminar dan Lokakarya Nasional Membangun Masyarakat Tangguh Bencana di Hotel Millenium, Rabu (7/3).
Pengaruh kolonial ini menyebabkan aktivitas pertanian di perbukitan meningkat. Dengan demikian, daerah rawan banjir rata-rata terjadi di daerah yang bukitnya banyak ditanami sayuran. Hal itu misalnya saja di daerah Garut dan Dieng.
"Itu menyebabkan daerah dibawahnya jadi terbuka, maka air tidak lagi sampai menetap disitu, tapi langsung ke bawah," kata Jusuf Kalla.
Di sisi lain, Jusuf Kalla mengapresiasi perguruan tinggi yang telah membantu untuk membuat penelitian agar tanaman di daerah ketinggian bisa tumbuh di daerah rendah. Melalui penelitian ini diharapkan dapat mengantisipasi bencana banjir dan longsor di daerah ketinggian.
Adapun di sisi lain, penanggulangan bencana dapat dimulai dari perbaikan lingkungan secara keseluruhan. Sebab, hutan merupakan titik tengah dari awal munculnya bencana banjir, bencana asap, maupun kebakaran.
Jusuf Kalla mengatakan, sekarang ini banyak hutan yang mulai gundul sehingga tidak ada penahan air ketika hujan. Hal tersebut menyebabkan banjir semakin meluas di Indonesia. Tak hanya itu, di Eropa dan Amerika bencana banjir juga semakin meluas karena terjadi perubahan iklim. Dengan demikian, masyarakat perlu diberikan pengetahuan agar dapat menjaga lingkungan.
"Kalau masa kekeringan ya kebakaran, kalau musim hujan ya banjir. Titik tengahnya di hutan ini, maka perbaikan lingkungan secara keseluruhan harus dilakukan dengan baik," kata Jusuf Kalla.
Baca juga: Wapres JK Usulkan BNPB dan Basarnas Digabung