Rabu 07 Mar 2018 03:12 WIB

FPI Sukabumi Dukung Pasangan Asyik

FPI membentuk posko relawan di 47 kecamatan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Andri Saubani
Pasangan Calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Koalisi Asyik, Sudrajat (kiri) - Ahmad Syaikhu berfoto saat melakukan pertemuan di Jakarta, Kamis (1/3).
Foto: Republika/Prayogi
Pasangan Calon Gubernur Jawa Barat dari Partai Koalisi Asyik, Sudrajat (kiri) - Ahmad Syaikhu berfoto saat melakukan pertemuan di Jakarta, Kamis (1/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) mendapatkan dukungan dari Front Pembela Islam (FPI). Hal ini mengemuka dalam kunjungan dan silaturahim calon wakil gubernur Ahmad Syaikhu ke FPI Kabupaten Sukabumi di Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak pada Selasa (6/3).

"Sesuai dengan hasil diklat dan mukerda FPI kemarin di Nagreg Garut kami sepakat FPI Jawa Barat khususnya di Kabupaten Sukabumi mendukung penuh paslon Sudrajat-Ahmad Syaikhu," terang Ketua DPW FPI Kabupaten Sukabumi, Lutif Jindan kepada wartawan. Dukungan ini disampaikan langsung kepada cawagub Jabar Ahmad Syaikhu.

Menurut Lutfi, pilihan ini dikarenakan paslon dan partai pendukungnya secara jelas mendukung ulama dan umat Islam. Sehingga, kata dia, FPI di Sukabumi akan bergerak untuk melakukan sosialisasi pasangan Asyik kepada masyarakat.

Upaya pemenangan paslon Asyik ini, terang Lutfi, dengan membentuk posko relawan di 47 kecamatan yang ada di Sukabumi. Selain di tingkat kecamatan, kata dia, posko serupa akan dibentuk hingga ke ratusan desa yang tersebar di Sukabumi.

Sementara itu, cawagub Jabar Ahmad Syaikhu  dalama kesempatan itu menyatakan komitmennya memajukan pendidikan Islam di Jawa Barat. "Selama dua periode Kang Ahmad Heryawan (Aher) sudah membuat pondasi yakni perhatian beliau ke lembaga pendidikan Islam,'' ujar calon wakil gubernur Jabar Ahmad Syaikhu dalam silaturahmi tersebut.

Program tersebut kata Syaikhu seperti pembangunan 1.000 kobong pesantren. Selain itu, pembangunan ruang kelas baru (RKB) sebanyak 6.000 lokal per tahun. Padahal, kata dia, sebelum masa kepemimpinan Aher hanya 300 RKB per tahun.

Ke depan lanjut Syaikhu, RKB tidak hanya ditujukan untuk sekolah dasar (SD) melainkan bangunan madrasah. Sebabnya, kata dia, banyak madrasah yang membutuhkan dukungan karena minimnya dana SPP yang diberikan.

Syaikhu menuturkan, memang banyak pesantren yang harus dibantu. Sehingga, kata dia, hadirnya pemda kabupaten dan provinsi diharapkan dapat memberikan dukungan terhadap lembaga pendidikan Islam. Targetnya, kata dia, anak-anak terdidik dengan baik serta siap menyongsong peradaban yang lebih baik.

''Intinya program pemprov Jabar di bawah Kang Aher akan dilanjutkan dan disempurnakan,'' cetus Syaikhu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement