REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – BPJS Kesehatan Kedeputian wilayah Jabar menggelar acara sosialisasi program JKN-KIS kepada kalangan perguruan tinggi di Kota Bandung, Selasa (6/3). Kegiatan ini bertujuan untuk mendongkrak kepesertaan BPJS Kesehatan dari segmen pekerja bukan penerima upah (PBPU).
Kegiatan tersebut merupakan bentuk apresiasi BPJS Kesehatan kepada perguruan tinggi negeri dan swasta dalam mendukung program JKN-KIS. ‘’Langkah ini merupakan upaya mencapai cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC),’’ Ujar Mohammad Edison, Deputi Direksi BPJS Kesehatan wilayah Jabar, Selasa (6/3).
BPJS Kesehatan Kedeputian wilayah Jabar sengaja mengundang sejumlah rektor, pemimpin perguruan tinggi, dan bidang kemahasiswaan perguruan tinggi dalam ajang sosialiasi tersebut. Menurut Edison, dukungan dan peran aktif dari segmen PBPU kolektif diharapkan dapat menambah kepesertaan segmen PBPU.
Pihaknya optimistis, UHC di wilayah kerjanya akan tercapai sebelum 1 Januari 2019. Edison berharap, seluruh segmen dapat mewujudkan program JKN-KIS. Menurut dia, JKN-KIS merupakan program strategi nasional yang sangat penting untuk diikuti oleh masyarakat.
‘’Hingga kini, jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang sudah melakukan kerjasama PBPU Kolektif sebanyak 85 perguruan tinggi. 25 di antaranya perguruan tinggi negeri dan 60 perguruan tinggi swasta,’’ tambahnya. Sementara jumlah mahasiswa yang terdaftar sebanyak 22.294 orang.
Khusus untuk di Provinsi Jabar, kata dia, terdapat tiga perguruan tinggi negeri dan tujuh perguruan tinggi swasta yang telah menjalin kerja sama PBPU Kolektif, dengan jumlah mahasiswa 3.994 orang. Berdasarkan data hingga Februari 2018, terdapat 22.751.818 jiwa penduduk Indonesia yang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS dan 2.050 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) mitra BPJS Kesehatan.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga hingga Februari 2018 telah bekerja sama dengan 184 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL), yang terdiri atas 162 rumah sakit, termasuk di dalamnya 22 klinik utama, 56 apotek, serta 67 optik.