REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia telah berkomitmen memberikan bantuan beasiswa kepada masyarakat Afganistan. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi mengatakan Indonesia juga mempersiapkan program pembangunan kapasitas. Secara khusus Afghanistan telah meminta Indonesia untuk melakukan pembangunan kapasitas di bidang pertambangan dan ekspor impor.
"Ini adalah dalam konteks memperkuat kemampuan ekonomi Afghanistan, karena Afghanistan adalah salah satu landlocked, mereka merasa perlu meningkatkan daya saing produk-produknya," ujar Retno ketika ditemui di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Selasa (6/3).
Retno menjelaskan, Afghaistan meminta Indonesia untuk membantu memperkuat peningkatan sektor privat terutama ekspor. Sehingga barang-barang Afghanistan memiliki daya saing yang lebih baik.
"Secara khusus yang diminta juga adalah capacity building di bidang ekspor impor," kata Retno.
Selain itu, MUI berkontribusi dalam program tersebut dengan menyiapkan 135 beasiswa untuk masyarakat Afghanistan. Retno menambahkan, Pemerintah Indonesia juga telah menyiapkan ratusan besiswa bagi masyarakat Afghanistan.
Sebelumnya, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menggelar rapat bersama pengurus MUI dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. Rapat ini membahas mengenai persiapan Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan trilateral ulama sebagai upaya untuk membantu proses rekonsiliasi dan perdamaian di Afghanistan.
Pertemuan trilateral ini akan dihadiri oleh ulama dari Afghanistan, Pakistan, dan Indonesia. Rencananya, pertemuan terssebut akan digelar di Jakarta pada Maret 2018.