Senin 05 Mar 2018 23:02 WIB

Pengunjung Museum Siginjei Lampaui Target

Museum dinilai masih menjadi sarana edukasi khususnya di kalangan pelajar.

Salah satu benda bersejarah di Museum Jendral Soedirman. Ilustrasi
Foto: .
Salah satu benda bersejarah di Museum Jendral Soedirman. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Pengelola Museum Siginjei Provinsi Jambi mencatat jumlah kunjungan yang datang ke museum milik pemerintah itu mencapai 22.547 pengunjung. Angka itu melebih target yang ditetapkan selama 2017.

Kasubag TU Museum Siginjei Jambi Mudzakir di Jambi, Senin (5/3), mengatakan dengan capaian jumlah pengunjung tersebut menandakan museum masih menjadi sarana edukasi khususnya kalangan pelajar.

"Kunjungan museum selama 2017 sudah melebihi dari target yang kita tetapkan sekitar 20 ribuan pengunjung, dan kunjungan tersebut masih didominasi dari kalangan pelajar," kata dia.

Dari total jumlah kunjungan museum yang berada di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo itu, masih didominasi dari kalangan pelajar mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga pelajar SLTA yang jumlahnya mencapai 17.567 pengunjung.

"Kunjungan setiap bulannya memang selalu fluktuasi, namun jika sudah memasuki hari libur anak sekolah seperti pada bulan Agustus jumlah kunjungannya mencapai 10.988 pengunjung," katanya menjelaskan.

Selain dikunjungi dari kalangan pelajar, museum itu juga dikunjungi mahasiswa perguruan tinggi dan peneliti dan wisatawan lokal, wisatawan nusantara serta intansi tamu daerah yang melihat langsung koleksi benda-benda sejarah yang menjadi koleksi museum.

Di samping sebagai sarana wisata sejarah keberadaan museum juga memiliki peran dalam dalam pewarisan nilai-nilai kebangsaan terhadap generasi muda khusunya bagi kalangan pelajar.

Museum Negeri Jambi yang telah berubah nama menjadi Museum Siginjei yang termaktub pada Perda No. 26 Tahun 2012 itu saat ini menyimpan sekitar 3.373 koleksi benda bersejarah.

Koleksi benda sejarah di museum tersebut dipublikasikan untuk dipelajari dan diteliti oleh kalangan pelajar, mahasiswa dan pengunjung lainnya.

Ribuan koleksi yang ada itu usianya mulai dari abad ke-5 dan ada yang mulai masuknya Islam ke Jambi khususnya dan di Indonesia pada umumnya.

Dari jumlah koleksi yang ada saat ini terdiri dari 10 jenis. Yakni geologika, biologika, etnografika, arkeologika, historika, numismatika, filologika, kramalogika, senirupa dan teknologika.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement