Senin 05 Mar 2018 12:34 WIB

Pembukaan Masa Sidang, Ketua DPR Serukan Jihad Lawan Narkoba

Bambang meminta Baleg DPR segera menyusun draft revisi UU Narkotika.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Bambang Soesatyo menyerukan jihad untuk melawan narkoba. "Bicara soal Narkoba, apa yang harus kita lakukan, kita jihad melawan narkoba," ujar Bambang dalam pidato pembukaan masa persidangan IV tahun sidang 2017-2018 di Rapat Paripurna DPR, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (5/3).

Menurutnya, DPR mendorong untuk melakukan beberapa langkah terkait jihad melawan narkoba tersebut. Pimpinan DPR, dia mengatakan, akan meminta Badan Legislasi DPR segera menyusun draft Revisi UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika yang merupakan inisiatif pemerintah.

Bahkan, dia mengatakan, setelah berkonsultasi dengan pemerintah, Baleg DPR dapat membahas revisi UU Narkotika untuk jadi inisiatif DPR. "Undang-Undang Narkotika yang ada saat ini sudah tidak memadai lagi dalam memberikan efek jera kepada para bandar maupun pengedar narkoba," ujar Bambang.

Ia juga mengapresiasi keberhasilan aparat yang menggagalkan penyelundupan narkotika seberat satu ton sabu dan 1,2 ton ekstasi di perairan Kepulauan Riau. Ia pun meminta aparat tidak berhenti dalam penindakan para awak kapal, melainkan juga mengusut tuntas hingga bandar besarnya.

Hal ini agar membuat efek jera bandar narkoba yang masuk ke Indonesia. "Kita tidak bisa membiarkan negara kita menjadi surga dari negara-negara asing. Jika pelru tenggelamkan kapalnya dan hukum mati pelakunya," ujar Bambang.

Dalam rapat paripurna DPR tersebut sejumlah anggota DPR melakukan interupsi dengan menyampaikan keprihatinannya mengenai maraknya peredaran narkoba di tanah air. Anggota DPR dari F-PDIP Hendri Yosodiningrat menyebut Indonesia saat ini sudah darurat narkoba. Karena itu, perlu ada tindak lanjut yang tegas atas hal tersebut.

"Faktanya tidak ada satu pun desa maupun kelurahan yamg aman dan bersih dari narkoba, kita sama-sama ahu anak bangsa meninggal akibat dari penyalahgunaan narkoba. kita masih sama tahu ada yang mencoba mengirimkan narkoba ke Indonesia," kata dia.

Anggota DPR dari F-PAN Andi Yuliani Paris menilai memang harus diperkuat daerah daerah perbatasan yang menjadi pintu masuk narkoba ke Indonesia.

"Kita harus menyadari bahwa memasukkan narkoba ke Indonesia adlaah bagian dari proxy war," ujar yuliani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement