Senin 05 Mar 2018 08:15 WIB

MDMC Muhammadiyah Berbagi dengan Perempuan Pemilah Batubara

Kegiatan ini sekaligus memperingati Hari Perempuan Internasional.

Batubara
Batubara

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Para relawan yang bergabung dalam Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Provinsi Bengkulu, membagikan makanan kepada puluhan pekerja perempuan pemilah batubara di area Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu. Kegiatan ini bagian dari program berbagi MDMC bagi mereka yang membutuhkan bantuan sekaligus memperingati Hari Perempuan Internasional.

Koordinator MDMC Provinsi Bengkulu, Agus Widianto di Bengkulu, Senin (5/3), mengatakan kegiatan berbagi dengan sesama merupakan aktivitas utama MDMC. Selain memberikan bantuan tanggap darurat bagi warga di wilayah terdampak bencana alam.

Pembagian makanan bagi pekerja berlangsung di salah satu area penumpukan batubara atau stockpile, dengan menggandeng aktivis Aliansi Tolak Paru Hitam (ATPH) Bengkulu yang selama ini mendampingi para perempuan tersebut mendapatkan hak perlindungan kesehatan. "Para pekerja ini masih memperjuangkan hak mereka atas fasilitas pelindung diri karena masker untuk bekerja yang saat ini dipakai belum memenuhi standar,"kata Koordinator ATPH Bengkulu, Feni Oktavera.

Ia mengatakan selama pendampingan untuk mendapatkan alat pelindung diri yang standar terwujud, ATPH yang diinisiasi Kanopi Bengkulu membagikan masker standar bagi para pekerja tersebut. Pemberian masker lanjut Feni sudah berlangsung selama satu bulan dengan sistem pembagian sekali setiap dua hari.

"Masa pakai masker memang terbatas hanya untuk dua hari jadi kami bagikan sekali dua hari," ucapnya.

Penyediaan masker yang standar menjadi penting lanjut Feni, sebab batubara bila dihirup dalam jangka lama dapat menyebabkan penyakit paru-paru hitam atau pneumoconiosis. Sementara masker untuk menutup mulut dan hidung yang digunakan para pekerja tersebut memanfaatkan serbet bahkan kain jilbab yang jauh dari layak.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement