Kamis 01 Mar 2018 06:24 WIB

Golkar Berharap Terbawa Efek Jokowi

Dukungan ke Joko Widodo diyakini tingkatkan elektabilitas Partai Golkar.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Didi Purwadi
Istighosah Golkar.  Ketua Umum Partai Golong Karya Airlangga Hartarto memberikan sambutan dalam istighosah di DPP Partai Golkar, Jakrta, Rabu (28/2).
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Istighosah Golkar. Ketua Umum Partai Golong Karya Airlangga Hartarto memberikan sambutan dalam istighosah di DPP Partai Golkar, Jakrta, Rabu (28/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Golkar, Heppi Bone Zulkarnaen, mengatakan dukungan partainya kepada Joko Widodo untuk maju sebagai calon presiden (capres) 2019 diyakini akan berdampak positif bagi Golkar. Dukungan tersebut diyakini akan menaikkan elektabilitas partai beringin itu.

"Insya Allah akan menaikkan elektabilitas Golkar. Apalagi sekarang elektabilitas kami naik, dari 9 persen pada akhir tahun lalu, sekarang naik menjadi 13,5 persen. Untuk sampai ke 16 persen, tinggal 2,5 persen," tutur dia kepada Republika.co.id, Rabu (28/2).

Karena itu, menurut Heppi, ada dua kemungkinan yang membuat elektabilitas Golkar meningkat. Pertama bisa saja karena kinerja kader Golkar yang duduk di kursi pemerintahan. Kedua karena memang efek Jokowi.

"Apakah itu karena kinerja atau Jokowi itu bisa saja terjadi. Dan kami malah menganggap Jokowi itu faktor positf itu buat kita. Berbeda dengan parpol lain. Karena dari 9 persen jadi 13,5 persen itu," kata dia.

Sementara Lembaga Survei Populi Center memaparkan hasil survei terbaru terkait calon wakil presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Dari hasil survei Populi Center, hanya dua capres dengan elektoral tinggi yakni Joko Widodo 52,8 persen dan Prabowo 15, 4 persen.

Untuk cawapres, terdapat emat nama yang angkanya cukup signifikan. Dua nama teratas adalah Jusuf Kalla (JK) di angka 15,3 persen dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo 7,3 persen. Sedangkan cawapres di urutan ketiga Anies Baswedan 3,4 persen dan keempat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di 3,3 persen.

Survei Populi Center ini dilakukan pada 7 sampai 16 Februari 2018 yang dilakukan tatap muka dengan 1.200 reaponden. Metode yang digunakan dalam survei Populi ini menggunakan metode acak bertingkat (multi stage random sampling) dengan margin of error +/- 2,89 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement