Rabu 28 Feb 2018 10:18 WIB

16 Pasien Keracunan Penyu di Mentawai Sudah Dipulangkan

104 orang warga mengalami keracunan usai menyantap daging penyu saat acara adat.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang anak menunjukkan tukik siap dilepas di Kampung Penyu, Desa Tulang, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (2/9).
Foto: Antara/Sahrul Manda Tikupadang
Seorang anak menunjukkan tukik siap dilepas di Kampung Penyu, Desa Tulang, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Sebanyak 16 pasien akibat keracunan daging penyu di Desa Pasakiat Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya, Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. Pemulihan terhadap pasien dilanjutkan dengan rawat jalan, setelah selama sepekan dirawat di Puskesmas dan balai desa.

"Senin kemarin sudah boleh pulah dan dilanjutkan rawat jalan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar Merry Yuliesday, Rabu (28/2).

Pekan lalu, sebanyak 104 orang warga dilaporkan mengalami keracunan usai menyantap daging penyu saat acara adat pekan lalu. Insiden ini menyisakan duka lantaran 3 orang yang terdiri dari dua balita dan satu lansia meninggal dunia akibat keracunan.

"Tiga orang dilaporkan meninggal dunia. Ini menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak mengonsumsi penyu," ujar Merry.

Rentetan Kejadian Keracunan Penyu di Mentawai

Menurut catatan Dinas Kesehatan Sumbar, kejadian serupa sudah kerap terjadi di Kepulauan Mentawai. Dalam kurun waktu 13 tahun, dari 2005 hingga 2018 ini, sudah ada 9 kejadian keracunan penyu yang menelan korban 33 orang meninggal dunia. Dari seluruh rentetan insiden keracunan penyu di Mentawai, diperkirakan sudah ada 752 orang terimbas.

Ada penjelasan ilmiah mengapa mengonsumsi daging penyu berisiko keracunan. Merry menjelaskan, alga dan ubur-ubur merupakan makanan favorit penyu. Masalahnya, alga merupakan jenis tumbuhan air yang banyak menyerap logam berat. Kandungan logam berat disinyalir banyak ditemukan di Samudra Hindia yang berdekatan dengan sentra-sentra industri. Apalagi penyu bermigrasi dalam jarak ribuan kilo meter (km).

Sebuah kajian ilmiah juga pernah dilakukan terhadap daging penyu. Ternyata, di dalam daging penyu ditemukan kandungan logam berat Kadmium hingga 3 kali lipat dibanding daging ikan dan kandungan merkuri 10 kali lipat lebih tinggi dari ikan pada umumnya.

"Makin tua umur penyu makin tinggi kandungan racun. Penyu paling banyak terkontaminasi logam berat, dan umur penyu bisa puluhan tahun," kata Merry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement