Selasa 27 Feb 2018 18:07 WIB

Ribuan Ekor Ternak di Cirebon Mati Tersapu Banjir

Warga berharap evakuasi terhadap bangkai ternak yang mati bisa segera dilakukan.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Gita Amanda
Peternakan (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Peternakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ribuan ekor ternak dari berbagai jenis di Kabupaten Cirebon mati akibat tersapu banjir. Warga berharap evakuasi terhadap bangkai ternak yang mati bisa segera dilakukan.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon, Ali Efendi menyebutkan, hewan ternak yang mati akibat banjir terdiri dari domba sebanyak 1.182 ekor. Mereka tersebar di tiga kecamatan yakni Kecamatan Ciledug, Pabedilan dan Pasaleman.

Selain itu, ayam petelor sebanyak 5.000 ekor di Desa Ciledug Wetan dan Ciledug Kulon, Kecamatan Ciledug. Ditambah lagi, 10 ribu ekor ayam buras di Desa Cilengkrang Girang, Kecamatan Pasaleman dan satu ekor sapi.

"Ternak-ternak itu tidak bisa diselamatkan," ujar Ali, saat dihubungi Republika.co.id melalui telepon selulernya, Selasa (27/2).

Salah seorang warga Blok Genteng, Desa Ciledug Wetan, Kecamatan Ciledug, Entin Sutinah, mengaku sangat bersedih dengan bencana yang dialaminya. Dalam bencana banjir yang menerjang pada Jumat (23/2) itu. Dirinya kehilangan 30 ekor domba dan 17 ekor ayam.

"Yah namanya juga musibah, mau gimana lagi," keluh Entin.

Entin berharap, ada bantuan modal dari pemerintah untuk dirinya dan warga lain yang memelihara hewan ternak. Dengan demikian, mereka bisa memulai kembali usaha ternak mereka yang kini hancur.

Sementara itu, bangkai dari ternak-ternak yang mati itu menimbulkan persoalan tersendiri, terutama bagi warga yang tinggal di sekitarnya. Sebab, bangkai ternak tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap.

"Kami berharap bangkai hewan ternak yang mati segera dievakuasi agar tidak menimbulkan bau dan penyakit pada warga," tandas seorang warga di Kecamatan Ciledug, Agung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement