REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan menerapkan paket kebijakan penanganan kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek. Salah satu kebijakan tersebut yaitu ganjil genap di pintu masuk Tol Bekasi Timur dan Bekasi Barat. Untuk mendukung kebijakan tersebut dan memudahkan masyarakat Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyediakan total sekitar 60 bus premium di kedua pintu tol tersebut.
"Kenapa disiapkan bus premium, ya karena kalau mereka mau berpindah ke angkutan umum kita sediakan bus. Kami harapkan mereka bisa berpindah," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPTJ Sigit Irfansyah di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (27/2).
Jika tidak bisa melintas di ruas tol tersebut karena penerapan ganjil genap di pintu Tol Bekasi Timur dan Barat, Sigit memastikan masyarakat bisa memarkirkan kendaraan pribadinya di tempat yang disediakan. "Silakan mereka parkir kendaraannya di tempat yang kita siapkan. Itu di Giant Hypermall karena parkirnya di situ flat hanya Rp 10 ribu satu harinya," jelas Sigit.
Dengan begitu, warga Bekasi bisa berpindah menggunakan bus premium yang disediakan juga kenyamanannya sama baiknya. Memang tidak sama persis dengan mobil pribadi, kata Sigit, namun dengan tarif sekitar Rp 20 ribu bisa menikmati bus premium sampai Jakarta dan diberikan jalur khsusus di dalam tol.
Jika penggunanya banyak, Sigit memperkirakan operator bus bisa menambahkan rute. Dia meenegaskan, bus tersebut juga melintas di jalur khusus Tol Jakarta-Cikampek selama waktu tertentu yaitu Senin-Jumat pukul 06.00 WIB sampai 09.00 WIB.
Paket kebijakan penanganan kemacetan di ruas tol tersebut akan diberlakukan pada 12 Maret 2018. "Target kami hari H dicoba dulu 15 unit bus di masing-masing poin di jam penerapan ganjil genap," tutur Sigit.
BPTJ memutuskan untuk menerapkan ganjil genap di dua pintu masuk tol tersebut karena memiliki volume kendaraan tinggi melintas di Tol Jakarta-Cikampek. Pada jam sibuk, volume kendaraan yang masuk dari pintu Tol Bekasi Timur dan Bekasi Barat mencapai 4.400 sampai lima ribu kendaraan.