REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pemerintah telah merampungkan urusan pembebasan lahan untuk pembangunan Pelabuhan Bajau di Kecamatan Siberut Utara, Kabupetan Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat. Lahan seluas dua hektare tersebut berhasil dibebaskan setelah masyarakat mau menyerahkannya secara suka rela.
Wakil Gubernur (Wagub) Sumatra Barat Nasrul Abit menilai, pembangunan Pelabuhan Bajau mampu meningkatkan laju perekonomian masyarakat. Apalagi, selama ini masyarakat kerap mengeluhkan minimnya infrastruktur transportasi di Mentawai untuk memasarkan hasil bumi.
"Ini upaya untuk membuka daerah Mentawai dari isolasi dan ketertinggalan. Jika pelabuhan Bajau ini siap akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi, dan aktivitas masyarakat tentu akan semakin meningkat pula," jelas Nasrul saat melakukan kunjungan kerja ke Siberut Utara, Senin (26/2).
Bajau dipilih sebagai lokasi pembangunan pelabuhan lantaran morfologi teluknya paling cocok sebagai tempat kapal-kapal berlabuh. Pelabuhan Bajau di Siberut Utara juga menjadi satu bagian dari pembangunan Trans-Mentawai jalur laut yang menghubungkan tiga pulau utama di Kepulauan Mentawai yakni Siberut, Sipora, dan Pagai Utara.
Jalur laut juga akan didukung pembangunan Trans-Mentawai jalur darat yang menghubungkan antardesa di pulau-pulau dalam gugus Kepulauan Mentawai. "Nantinya Trans-Mentawai akan membuka akses ke daerah pedalaman. Harapannya bisa memajukan kesejahteraan masyarakat," kata Nasrul.
Sejak Ahad (25/2) hingga Kamis (1/3) mendatang, jajaran pejabat Pemprov Sumatra Barat melakukan kunjungan kerja ke Kepulauan Mentawai. Selain meninjau lokasi pembangunan Pelabuhan Bajau, wagub dan jajarannya akan meninjau sejumlah pulau terluar, resor wisata, dan lokasi pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Siberut Barat Daya.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet menyatakan, pembangunan infrastruktur merupakan kunci kemajuan ekonomi masyarakat Mentawai. Demi mengentaskan Mentawai dari status daerah tertinggal, lanjutnya, keseriusan pemerintah dalam merampungkan Trans-Mentawai menjadi solusi.