Senin 26 Feb 2018 14:51 WIB

Setnov Usul Gatot Nurmantyo Jadi Cawapres Jokowi

Belum ada kader Golkar yang dinilai Setnov pas untuk menjadi cawapres Jokowi.

[ilustrasi] Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat tiba di lokasi Buka Puasa Bersama di Markas Besar TNI, Jakarta, Senin (19/6).
Foto: Republika/ Wihdan Hidayat
[ilustrasi] Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Panglima TNI Gatot Nurmantyo saat tiba di lokasi Buka Puasa Bersama di Markas Besar TNI, Jakarta, Senin (19/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua DPR, Setya Novanto mengusulkan agar manatn Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjadi calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi). Akhir pekan lalu, Jokowi sudah secara resmi diusung oleh PDIP sebagai calon presiden (capres) pada pemilu 2019.

"Memang situasi sekarang masih belum kelihatan tapi Pak Jokowi tentu akan melihat hal-hal yang mendasar, salah satunya Pak Gatot juga bagus," kata Setya Novanto sebelum menjalani sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin.

Setnov adalah terdakwa kasus dugaan tipikor pengadan KTP elektronik yang merugikan keuangan negara senilai Rp 2,3 triliun. Setya Novanto juga pernah menjabat sebagai ketua Fraksi Partai Golkar.

"Karena (Pak Gatot) bisa bekerja sama baik antara sipil dan militer dan saatnya (maju), selain itu Pak Gatot juga bersih, salah satunya loh ya," ungkap Setnov.

Pada 23 Februari 2018, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan di Denpasar, Bali mengumumkan pencalonan Jokowi sebagai capres PDI Perjuangan dan meminta semua kader PDI Perjuangan siap memenangkan Jokowi dalam Pilpres 2019 dengan semua tenaga dan sumber daya.

"Memang setahu saya sudah sejak awal PDI-P mendukung Jokowi, jadi kalau sekarang sudah tegas mendukung saya beri apresisasi sesuai dengan yang dulu, mudah-mudahan bersama-sama dengan Golkar dan partai-partai yang lain akan memperkuat dukungan untuk Pak Jokowi," tambah Setnov.

Namun, untuk mencari nama cawapres, Setnov menilai, bahwa orang tersebut harus dicari dengan hati-hati karena akan menghadapi berbagai tantangan. "Saya yakin presiden Pak Jokowi hati-hati, tapi saya yakin Pak Jokowi juga pasti dalam sakunya sudah memikirkan siapa orangnya, tinggal kapan beliau akan memilih yang tepat. Tentu kita semua hanya percayakan pada beliau karena beliau yang akan menjalankan ekonomi ke depan," tutur Setnov.

Setnov mengaku mengajukan nama Gatoto Nurmantyo karena belum melihat ada nama yang pas bila dicalonkan dari Golkar sendiri. "Saya lihat belum ada yang betul-betul pas (dari Golkar), tapi ya semuanya terserahlah nanti Pak Airlangga memilih yang tepat lah ya, mungkin melalui proses internal dan pertimbangan matang untuk siapa cawapresnya dan tentu ya konsultasi dulu dengan presiden dulu," ungkap Setnov.

Meski mengaku punya calon nama cawapres lain, Setnov mengaku tidak berani menyebutkannya. "Saya tidak beranilah (mengungkapkannya), hahaha," ucap Setnov, sambil tertawa.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement