Ahad 25 Feb 2018 18:56 WIB

PDIP Diprediksi Juga Ingin Kadernya Jadi Cawapres Jokowi

PKB takkan buru-buru umumkan capres karena sudah umumkan cawapres Muhaimin

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Joko Sadewo
Presiden Joko Widodo (tengah) berjalan bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kanan) dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga kader PDIP Puan Maharani (kiri) seusai pembukaan Rakernas III PDIP di Sanur, Bali, Jumat (23/2).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Presiden Joko Widodo (tengah) berjalan bersama Sekretaris Kabinet Pramono Anung (kanan) dan Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang juga kader PDIP Puan Maharani (kiri) seusai pembukaan Rakernas III PDIP di Sanur, Bali, Jumat (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persaingan partai politik pendukung pemerintah akan terjadi pada momentum pencarian bakal calon wakil presiden pendamping Joko Widodo. PDIP bahkan diprediksi akan mencalonkan kadernya untuk mendampingi Joko Widodo (Jokowi).

Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya mengatakan partai besar maupun menengah, seperti Golkar, PDIP akan mencalonkan kadernya menjadi pendamping Jokowi. "Hal yang menarik yang akan terjadi nantinya, adalah ketika partai pendukungnya berusaha memperebutkan posisi di samping Jokowi," kata Yunarto saat dihubungi Republika.co.id, Jakarta, Ahad (25/2).

Karena persoalan cawapres ini, menurut Yunarto, PKB belum akan memutuskan capres yang akan mereka usung. Hal ini, kata dia, karena PKB telah mendeklarasikan ketua umum mereka, Muhaimin Iskandar sebagai cawapres di Pilpres 2019.

"PKB, menurut saya belum memutuskan hinga bulan Juni nanti pencalonannya, mungkin untuk menaikkan bargain position (posisi tawar) terkait dengan posisi cawapres. Karena kita tahu bahwa ketua umumnya kan sudah dari jauh-jauh hari mendeklarasikan dirinya menjadi cawapres," tambah Yunarto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement