Ahad 25 Feb 2018 05:53 WIB

Cawapres Pendamping Jokowi Berada di Tangan Megawati

PDIP sedang mematangkan kriteria dan nama cawapres pendamping capres Joko Widodo.

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Joko Widodo berfoto usai mendeklarasikan kembali Joko Widodo sebagai capres 2019 - 2024 di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Jumat (23/2).
Foto: dok. PDI Perjuangan
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Joko Widodo berfoto usai mendeklarasikan kembali Joko Widodo sebagai capres 2019 - 2024 di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Jumat (23/2).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, mengatakan partainya telah mengantongi kriteria dan nama-nama calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi capres Joko Widodo pada Pemilu Presiden 2019. Namun, Puan mengaku tidak bisa memberitahukan kepada awak media tentang hal itu.

''Kami lihat bagaimana nanti pada waktunya, tentu saja itu merupakan prerogatif ibu ketua umum memutuskan siapa (cawapres Jokowi)," kata Puan di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan di Denpasar, Bali, Sabtu (24/2).

Cawapres Jokowi akan diumumkan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri, sebagai pemilik hak prerogatif untuk memutuskannya. Penetapan Joko Widodo sebagai calon presiden 2019-2024 sebelumnya juga melalui hak prerogatif Megawati selaku Ketua Umum PDIP. Hal itu setelah mendengarkan pendapat kader-kader di daerah.

Puan mengatakan kriteria dan nama dari cawapres Jokowi hanya tinggal didalami dan dimatangkan. Partai masih akan melihat dahulu apakah nama cawapres yang akan diusung dan didukung PDIP itu bisa menguatkan perolehan suara Jokowi pada Pilpres 2019.

''Kami melihat dulu bagaimana bisa menguatkan capres, apakah nantinya bisa manambah suara dan lain-lain," ujar Puan.

Ketua DPP PDIP, Andreas Pareira, sebelumnya mengatakan partai akan melihat perkembangan berbagai aspek seperti elektoral dan kecocokan visi misi dengan Jokowi. Partainya masih mempertimbangkan apakah cawapres tersebut dari sisi elektoral dapat mendongkrak suara calon presiden atau tidak.

"Ataukah aspek lain seperti bagaimana ke depan kecocokan dengan Presiden dan aspek profesionalitas," katanya.

Sementara Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan kriteria calon wakil presiden yang akan menjadi pendamping Joko Widodo pada Pemilu 2019 haruslah sosok yang bisa memperkuat dan terus-menerus membumikan Pancasila.

"Kepemimpinan Bu Mega selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya. Sehingga ketika Ibu Mega menyampaikan keputusan itu (mengusung Jokowi jadi capres-red) tentu saja melalui proses kontemplasi untuk menentukan pemimpin yang terbaik. Yang selalu dicari oleh PDI Perjuangan adalah pemimpin untuk rakyat," kata Hasto usai acara Pembukaan Rakernas III PDI Perjuangan di Sanur, Denpasar, Bali, Jumat.

Oleh karena itu, lanjut Hasto, PDIP nantinya tidak terjebak pada aspek kedaerahan tertentu untuk menentukan calon wakil presiden bagi pasangan Jokowi. Tetapi sosok yang mampu bekerja sama dan saling melengkapi kepemimpinan Pak Jokowi, yang akan memperkuat dan terus-menerus membumikan Pancasila.

PDIP, ucap dia, juga akan membangun dialog dengan parpol lain yang memiliki kesadaran sama untuk mengusung kepemimpinan yang selalu turun ke bawah dan selalu berada di tengah rakyat. Itu seperti halnya kepemimpinan Jokowi selama ini.

"Selama ini kami punya tradisi berdialog yang baik dan ini akan terus kami lakukan," ujarnya. Selain itu, dalam menentukan bakal cawapres, Hasto mengatakan partainya akan melihat dinamika politik dan konfigurasi politik nasional.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement