REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Perpustakaan Nasional Indonesia Muhammad Syarif Bando mengatakan, Perpustakaan Nasional berencana menambah pegawai untuk mengoptimalkan perpanjangan jam operasional. Adapun, Perpustakaan Nasional telah memperpanjang waktu operasional hingga pukul 22.00 WIB dari Senin - Ahad.
"Tambahan (pegawai) sekarang masih internal, masih dioptimalkan shift karena belum ada tambahan lagi," ujar Syarif ketika ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jumat (23/2).
Terkait rencana penambahan pegawai ini, Syarif telah melaporkan kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), dan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Menurutnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah memerintahkan kepada Direktorat Jenderal Anggaran untuk menindaklanjuti pembahasan anggaran berkaitan dengan tambahan pegawai Perpustakaan Nasional tersebut.
Jumlah anggaran yang akan diberikan diperkirakan bernilai miliaran rupiah. "Tidak banyak, saya nggak hapal, pastinya (miliaran)," kata Syarif.
Saat ini Perpustakaan Nasional masih menghitung jumlah tambahan pegawai yang dibutuhkan. Adapun, Syarif memeprtimbangkan pegawai perempuan tidak memungkinkan untuk bekerja di shift malam karena agak rentan. Menurut Syarif, layanan operasional Perpustakaan Nasional pada Sabtu-Ahad sudah berjalan sejak pekan kemarin.
"Lagi dihitung juga untuk (pegawai) yang jaga sampai malam, karena biasanya pegawai perempuan agak rentan kalau malam hari," ujar Syarif.
Perpustakaan Nasional Medan Merdeka Selatan diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada September 2017. Perpustakaan ini dibangun di atas lahan seluas 11.975 meter persegi dengan luas bangunan 50.917 meter persegi.
Perpustakaan Nasional memiliki jumlah lantai mencapai 24, dan diklaim menjadi perpustakaan tertinggi di dunia. Perpustakaan tersebut dilengkapi ruang pameran, ruang teater, ruang teleconfrence, dan sistem transfer buku otomatis.