Kamis 22 Feb 2018 19:57 WIB

Pasaman, Penghasil Kakao Terbesar di Sumbar

Masa depan industri kakao di Sumbar cerah.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Friska Yolanda
Kakao
Foto: Basri Marzuki/Antara
Kakao

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kabupaten Pasaman mencatatkan posisinya sebagai penghasil kakao (Theobroma cacao) terbanyak di Sumatra Barat (Sumbar). Sepanjang 2017, produksi kakao di Sumbar mencapai 66.917 ton dengan luas tanam 145.735 hektare. Dari angka tersebut, Kabupaten Pasaman memimpin dengan jumlah produksi sebanyak 17.558 ton dari luasan tanam 26.273 hektare.

"Kakao ini berbuah sepanjang tahun dan dapat dipanen setiap pekan," jelas Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sumbar Akhirudin, Kamis (22/2).

Setelah Kabupaten Pasaman, Kabupaten Padang Pariaman menempati posisi kedua dengan angka produksi 12.754 ton dengan luas tanam 30.289 hektare. Selanjutnya ada Kabupaten Pasaman Barat yang memproduksi 9.396 ton kakao dengan luas tanam 20.404 hektare, Agam 5.056 ton dengan area tanam 9.751, dan Limapuluh Kota 4.394 ton area tanam 10.305 hektare.

Kabupaten Tanah Datar juga memproduksi kakao dengan jumlah 4.188 ton dengan luas tanam 8.496 hektare, Kabupaten Solok 2.609 ton kakao dengan area tanam 5.266 hektare, dan Kabupaten Sijunjung 2.363 ton dengan luas tanamnya 5.843 hektare.

Akhirudin menyebutkan, tanaman kakao mampu tumbuh optimal di area dengan ketinggian nol hingga 800 meter di atas permukaan laut (mdpl). Ia menilai Sumbar memiliki masa depan industri kakao yang cerah lantaran kebutuhan dunia atas kakao yang terus meningkat sekitar tiga persen setiap tahunnya. Tak hanya itu, kebutuhan biji kakao fermentasi di Indonesia juga masih tinggi, karena Indonesia masih mengimpor 30 ribu ton biji kakao per tahun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement