Ahad 16 Feb 2020 09:26 WIB

Banjir Bandang dan Longsor Terjang Kabupaten Pasaman

Satu warga meninggal dunia akibat terjangan banjir bandang dan longsor di Pasaman.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Nur Aini
Seorang warga mengangkat barang-barang yang masih bisa diselamatkan untuk mengungsi, akibat banjir bandang di Pasaman, ilustrasi
Foto: Antara/Muhammad Arif Pribadi
Seorang warga mengangkat barang-barang yang masih bisa diselamatkan untuk mengungsi, akibat banjir bandang di Pasaman, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PASAMAN -- Bencana banjir bandang dan tanah longsor di Nagaru Muaro Sungai Lolo, Kecamatan Mapat Tunggul Selatan, Kabupaten Pasaman pada Sabtu (15/2) kemarin mengakibatkan tiga orang warga tertimbun material.

Satu warga dinyatakan meninggal dunia, satu orang kritis dan satu orang lagi masih dalam pencarian dan dinyatakan hilang.

Baca Juga

"Telah terjadi galodo (banjir bandang) dan tanah longsor di Nagari Muaro Sungai Lolo Kecamatan Mapat Tunggul Selatan, hari Sabtu tanggal 15 February 2020 sekitar jam 16.30 WIB. Bencana ini berdampak kepada 3 orang warga Kampung Pintu Aia tertimbun tanah longsor," kata Kalaksa BPBD Provinsi Sumatera Barat Erman Rahman, Ahad (16/2).

Erman mengatakan bencana banjir bandang dan tanah longsor tersebut disebabkan curah hujan yang tinggi di Kabupaten Pasaman sejak kemarin. Erman menyebutkan saat ini Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Pasaman masih berupaya mencari korban yang masih hilang. Erman menyebut pencarian sedikit terkendala karena putusnya jalan lebih kurang 4 kilometer dan di lokasi tidak ada jaringan komunikasi. Dia meminta warga agar selalu waspada karena cuaca ekstrem masih akan terjadi di beberapa daerah di Sumatera Barat.

Bencana akibat tingginya curah hujan juga terjadi di Kabupaten Agam kemarin. Di Agam, banjir dan tanah longsor terjadi di beberapa lokasi yakni di Jorong Mengkudu Nagari Koto Laweh, Kecamatan Canduang. Banjir di lokasi itu menggenangi lahan pertanian seluas 2 hektare dan sempat menggenangi ruas jalan. Kemudian juga terjadi tanah longsor di Jorong 100 Janjang Nagari Canduang Koti Laweh Kecamatan Canduang.

Tanah longsor yang berdekatan dengan rumah masyarakat dikhawatirkan akan berdampak pada rumah tersebut. Tanah Longsor juga terjadi di Tabek Palambiang Jorong XII Kampuang Nagari Canduang Koto Laweh, Kecamatan Canduang. Di lokasi itu, tanah longsor mengenai satu unit rumah yang dihuni lansia berusia 85 tahun. Untuk keamanan, lansia tersebut sudah diungsikan ke rumah anaknya.

Selain itu, bencana tanah longsor juga terjadi di Jorong Lasi Tou Nagari Lasi, Kecamatan Canduang. Tanah longsor mengenai dinding belakang asrama pesantren Asabul Yamin. "Korban jiwa bencana di Agam nihil," ucap Erman.

Tak jauh dari Agam, Kota Bukittinggi juga mengalami bencana banjir akibat hujan dengan intensitas sedang. Banjir melanda Kota Bukittinggi tepatnya di Tambuo. dan Pakan Kurai. Di Tambuo, banjir berdampak terhadap 16 KK yang beranggotakan 73 jiwa. Di Pakan Kurai, banjir berdampak terhadap 10 KK yang beranggotakan 50 jiwa.

Kabupaten Pesisir Selatan juga mengalami bencana banjir dan tanah longsor akibat hujan dengan intensitas tinggi kemarin. Banjir dan tanah longsor terjadi di Kecamatan Bayang meliputi Nagari Koto Marapak, Nagari Gurun Panjang.

Erman menjelaskan di Gurun Panjang, banjir berdampak terhadap 3 rumah warga. Selain itu, 3 unit rumah juga terdampak banjir dan tanah longsor di Nagari Sungai Sariak Lumpo, Kecamatan IV, Pesisir Selatan. Di kabupaten ini, longsor di 12 titik terjadi di jalan provinsi yang menghubungkan Kecamatan Bayang dengan Kecamatan IV Jurai.

Erman menyebutkan bencana tanah longsor di Kabupaten Pesisir Selatan ini mengakibatkan 1 orang korban tertimbun tanah.

"Satu orang korban tertimbun tanah longsor di Nagari Talaok Kecamatan Bayang. Kondisi korban belum di ketahui," kata Erman menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement