Kamis 22 Feb 2018 13:44 WIB

Marak Penyerangan Ulama, Mbah Moen: Itulah Sunah Allah

Sebagian mungkin pelakunya memang gila, tapi sisanya hanya dibuat-buat saja.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
 Kiai sepuh dan kharismatik, KH Maimun Zubair atau Mbah Moen usai memberikan tausyiah dalam acara Dzikir Kebangsaan dan Rakernas I  Majelis Dzikir Hubbul Wathon di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (22/2).
Foto: Republika/Muhyiddin
Kiai sepuh dan kharismatik, KH Maimun Zubair atau Mbah Moen usai memberikan tausyiah dalam acara Dzikir Kebangsaan dan Rakernas I Majelis Dzikir Hubbul Wathon di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (22/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kiai sepuh dan kharismatik dari NU, KH Maimun Zubair atau biasa dikenal Mbah Moen menanggapi maraknya kasus penyerangan terhadap tokoh agama atau ulama yang terjadi akhir-akhir ini. Menurut Mbah Moen, penyerangan terhadap ulama itu merupakan sunah Allah atau hukum alam.

Menurut Mbah Moen, segala apa pun yang diciptakan Allah di dunia ini, pasti ada yang baik dan buruk. Termasuk, dengan adanya kasus penyerangan tersebut. "Itu mesti segala apa pun Allah membuat ada plus dan minus. Gak ada membayangkan semuanya plus. Jadi ada plus ada minus. Jadi ada penyerangan itu, kebetulan itulah sunah Allah. Jadi semua ada kebaikan pasti ada keburukan," ujarnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang ini menjelaskan, Allah membuat suatu keburukan itu hanya pada setan.  Sedangkan, kebaikan ia berikan pada malaikat.

 

Sementara pada manusia, Allah memberikan suatu keburukan dan juga kebaikan. "Jadi Allah membuat buruk itu hanya pada setan, baik itu kepada malaikat. Dan manusia mesti campur ada baik ada jelek," ucap kiai sepuh yang hampir berusia 90 tahun ini.

Terkait para pelaku penyerangan yang diduga gila tersebut, menurut Mbah Moen, sebagian mungkin pelakunya memang gila, tapi sisanya hanya dibuat-buat saja. "Memang sebagian gila, ada di tempat saya juga gila. Ya Memang itu tidak semuanya barang kali, buat gila-gila juga bisa," kata Mbah Moen sambil diiringi tawa.

Sebagai informasi, berdasarkan data yang dipaparkan Kabareskrim, sejak Desember 2017 lalu setidaknya sudah ada 21 peristiwa menonjol terhadap tokoh agama dan tempat ibadah di Indonesia. Dengan perincian, di Aceh 1 peristiwa, Banten 1 peristiwa, DKI 1 Peristiwa, Jabar 13 peristiwa, DIY 1 Peristiwa, Jawa Timur 4 peristiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement