Rabu 21 Feb 2018 13:14 WIB

Sukabumi Berupaya Luruskan Sejarah Hari Jadi

Kegiatan tersebut digelar oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Sukabumi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Salah satu sudut kota Sukabumi.
Foto: matanews.com
Salah satu sudut kota Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemerintah Kabupaten Sukabumi menggelar seminar uji publik naskah akademis pengusulan ulang hari jadi Kabupaten Sukabumi Rabu (21/2). Kegiatan tersebut untuk meluruskan sejarah hari jadi Kabupaten Sukabumi.

Kegiatan tersebut digelar oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Sukabumi di Pendopo Negara Kabupaten Sukabumi di Jalan Ahmad Yani Kota Sukabumi. Dalam kesempatan tersebut hadir guru besar sejarah dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Nina Herlina.

''Acara ini bisa meluruskan sejarah Kabupaten Sukabumi,'' ujar Bupati Sukabumi Marwan Hamami dalam pemmbukaan seminar. Selama ini terang dia hari jadi Kabupaten Sukabumi lebih muda daripada ulang tahun Kota Sukabumi.

Oleh karena itu kata Marwan, pemkab menggelar seminar untuk meluruskan sejarah dari masa yang tercatat dari jaman kolonial Belanda, pendudukan Jepang, dan hingga sekarang ini. Harapannya kata dia anak cucu bisa memahami sejarah Sukabumi dengan baik.

Marwan mengatakan, saat ini masyarakat banyak yang bertanya-tanya mengenai hari jadi Sukabumi yang menjadi polemik. Meskipun kata dia Sukabumi sudah memiliki hari jadi 1 Oktober 1945.

Akan tetapi ungkap Marwan mencermati catatan secara administrasi dari masyarakat baik tokoh pergerakan dan yang lainnya ternyata ada satu perjalanan yang harus diluruskan. Diantaranya hari jadi kabupaten yang lebih muda dibandingkan Kota Sukabumi.

Menurut Marwan, informasi yang diperoleh pada 1836 ada satu surat menyurat yg ditujukan kepada kanjeng bupati. Data ini kata dia sudah difotokopi dan ditelusuri selama satu tahun terakhir untuk menjawab pertanyaan sejarah Sukabumi.

Untuk merubah hari jadi kata Marwan, tidak bisa secara merta dilakukan. Melainkan kata dia penentuan hari jadi memerlukan bantuan dari para pakar dan kajian keilmuan dari tim dari Unpad Bandung.

''Hasil dari kajian ini menjadi pertimbangan akan diajukan ke DPRD Sukabumi,'' ujar Marwan. Nantinya sambung dia akan disusun peraturan daerah (perda) mengenai perubahan hari jadi.

Marwan mengatakan, pelurusan sejarah hari jadi ini penting. '' Kalau mau lebih baik maka luruskan kembali sejarah,'' cetus dia.

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpusatakaan Kabupaten Sukabumi Aam Ammar Halim mengatakan, seminar uji publik ini merupakan upaya pengungkapan kembali memori sejarah dalam peningkatan pemahaman mengenai nilai budaya dan sejarah. '' Selain itu jadi rumusan dari kearifan lokal yang dimiliki daerah,'' cetus dia.

Ammar menambahkan, hasil uji publik hari jadi ini dapat jadi landasan moral menginjak masa depan yang lebih baik. Terutama untuk memperkokoh otonomi daerah dan negara kesatuan Republik Indonesia. Hal ini khususnya mengacu pada dukungan data arsip maupun peta yang mencerminkan peran daerah dalam sejarah bangsa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement