Rabu 21 Feb 2018 12:29 WIB

Polri: Kepulangan Novel akan Permudah Pengungkapan Kasus

Novel Baswedan kini masih menjalani perawatan di Singapura.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Penyidik KPK Novel Baswedan usai keluar dari rumah sakit, Selasa (11/4).
Foto: AP
Penyidik KPK Novel Baswedan usai keluar dari rumah sakit, Selasa (11/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik KPK, Novel Baswedan dikabarkan akan segera pulang ke Indonesia dari Singapura. Polri menilai hal ini dapat mendukung penyidikan kasus penyerangan yang mengakibatkan Novel harus menjalani perawatan intensif di Singapura.

"Saudara Novel kembali ini akan mempermudah atau mendukung penyidik untuk segera melakukan upaya-upaya proses hukum itu," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (21/2).

Iqbal mengklaim, Polda Metro Jaya sudah mendapatkan beberapa kemajuan dalam penanganan kasus penyerangan Novel Baswedan. Sudah puluhan saksi diperiksa kepolisian. Gambar sketsa wajah penyerang pun sudah dibuat, meski belum juga ditemukan pelakunya.

Polri dan KPK, lanjut Iqbal juga melakukan penyelidikan bersama. Iqbal pun kembali menekankan, belum terungkapnya kasus ini karena setiap kasus mempunyai karakteristik yang berbeda.

Kasus Novel, kata Iqbal, tergolong kasus yang sulit diungkap. Kepolisian pun menyediakan hotline bagi masyarakat yang mengenali wajah dalam sketsa yang telah dirilis.

"Sudah ada hotline sudah ada berpuluh-puluh saksi. bahkan teman-teman KPK juga sudah incharge. progresnya banyak, tunggu saja kita sedang bekerja," tutur Iqbal.

Kasus Novel saat ini berada dalam penanganan Polda Metro Jaya. Hingga kini, bukti-bukti yang diperoleh polisi masih belum bisa menunjukkan titik terang pelaku penyiraman Novel. Meskipun, sketsa wajah terduga pelaku telah dibuat.

Novel yang merupakan penyidik KPK itu mengalami penyerangan berupa penyiraman air keras berjenis Asam Sulfat atau H2SO4 pada Selasa, 11 April 2017. Pria yang menangani kasus megakorupsi proyek KTP-el itu pun harus menjalani perawatan intensif di Singapura untuk menyembuhkan penglihatannya imbas penyerangan itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement