REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya berencana menambah tiga sentra usaha kecil menengah (UKM) untuk mengakomodir para pelaku UKM yang ada di Kota Pahlawan. Penambahan sentra UKM tersebut dirasa perlu dilakukan, mengingat terus bertambahnya pelaku UKM di Surabaya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Surabaya Arini Pakistyaningsih mengatakan, selama ini sudah ada tujuh sentra UKM di Surabaya. Yaitu Sentra UKM Merr, Sentra UKM Siola, Sentra UKM ITC Mall, Sentra UKM Delta mall, Sentra UKM Bandara Juanda, Sentra UKM Surabaya North Quay atau Pelindo, dan Sentra UKM Park And Ride.
"Target bulan depan nambah tiga lagi, yaitu di Kebun Binatang Surabaya (KBS), JMP dan salah satu tempat wisata di Surabaya yang sampai saat ini masih kami matangkan. Jadi, nanti akan ada 10 sentra UKM di Surabaya," kata Arini di Surabaya, Rabu, (21/2/).
Arini mengaku, banyak masyarakat yang sudah memiliki produk hasil usaha, membutuhkan tempat untuk bisa memasarkan produknya. Sehingga penambahan sentra UKM ini diharapkan menjadi solusi tempat pemasaran dan dapat memangkas biaya sewa tempat berjualannya.
Di sentra ini kami gratiskan biaya sewanya, kami tidak mengambil untung sepeser pun. "Sehingga kalau harganya produk itu Rp 10 ribu, maka kami jual Rp 10 ribu," ujar Arini.
Arini juga memastikan, pelaku UKM tidak langsung ujug-ujug masuk ke sentra itu. Namun, harus melewati beberapa proses dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Dinas Perdagangan Kota Surabaya.
Salah satunya, produk yang akan dipasarkan harus sudah layak jual, baik dari segi kualitas, rasa, dan kemasannya. "Yang paling penting juga harus disiplin, karena kami sangat gencar pemasarannya, baik melalui online maupun ofline. Kami juga selalu sarankan untuk mengikuti pahlawan ekonomi atau pejuang muda yang digelar setiap minggunya," kata Arini.
Selain itu, Arini juga mengaku telah melakukan //re-branding dan //re-desain di sentra UKM itu. Bahkan, di sentra UKM Merr selalu ada acara untuk menarik pengunjung dan pembeli ke sentra itu. "Melalui berbagai acara itu, alhamdulillah kami berhasil menaikkan omzet para pelaku UKM yang diletakkan di sentra UKM itu," ujar Arini.
Ia pun merinci kenaikan transaksi di masing-masing sentra UKM itu. Selama 2016, di sentra UKM Merr membukukan transaksi sebanyak Rp 425,4 juta, Sentra UKM Siola Rp 740,2 juta, Sentra UKM Cito Rp 103,2 juta, dan Sentra UKM ITC 214,2 juta. Sedangkan di tahun 2017, sentra UKM Merr membukukan transaksi sebanyak Rp 432,2 juta, sentra UKM Siola Rp 1 miliar lebih, sentra UKM Cito Rp 141,4 juta, dan Sentra UKM ITC Rp 261,4 juta.
"Melihat transaksi itu, maka jelas bahwa perputaran ekonomi di Surabaya, juga dipengaruhi oleh UKM-UKM yang terus tumbuh subur," kata Arini.