Selasa 20 Feb 2018 11:49 WIB

Ditanya Apakah Bahas Habib Rizieq, Wiranto: Semua Dibahas

Dengan Panglima TNI dan Wakapolri, Wiranto bahas pilkada dan keamanan nasional

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Bilal Ramadhan
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengaku tak spesifik membahas soal kedatangan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab pada pertemuannya dengan Panglima TNI dan Wakil Kepala Polri (Wakapolri) di kantornya, kemarin. Mereka berdiskusi mengenai masalah hukum dan keamanan secara keseluruhan.

"Tidak spesifik ya. Semuanya kita bahas, apakah persiapan pilkada, keamanan nasional, stabilitas politik. Karena kita sadar, ekonomi bisa berjalan baik dan pembangunan bisa berjalan lancar kalau stabilitas keamanannya baik," ujar Wiranto pada Rakornas Persiapan Pilkada Serentak 2018 di Jakarta, Selasa (20/2).

Wiranto menambahkan, hal-hal yang mereka bahas juga terkait bagaimana caranya agar negara ini terhindar dari hoax dan ujaran kebencian. Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga negeri ini bersama-sama.

"Negeri ini milik kita bersama, ya kita jaga bersama. Jangan justru kita mengganggu dengan hal-hal yang membuat negeri ini tak aman, tak beres, dan ada konflik," jelasnya.

Ia juga mengungkapkan, pertemuannya dengan Panglima TNI dan Wakapolri merupakan pertemuan rutin mingguan. Menurutnya, setiap minggu ia mengumpulkan para pejabat yang bersangkut-paut dengan masalah hukum dan keamanan.

Di sana, mereka selalu berdiskusi tentang masalah apa yang sedang dihadapi Indonesia khsus dalam bidang hukum dan keamanan. "Kita berkumpul di situ untuk membincangkan sesuatu yang kita (harus) selesaikan. Sehingga, seluruh aparat keamanan dalam melaksanakan tugas bisa saling berkoordinasi, kompak, tidak sendiri-sendiri," tuturnya.

Soal hukum dan keamanan, kata Wiranto, merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Dalam bertindak, aparat keamanan harus melihat hukum sebagai rambu-rambu mereka. Begitu pun ketika akan menghukum pihak yang melanggar, aparat keamanan harus melihat hukum apa yang dilanggar oleh pihak yang melanggar itu.

"Sehingga dengan demikian, maka republik ini tetap terjaga tatkala aparat keamanan bersatu-padu mengamankan seluruh kehidupan masyarakat, seluruh wilayah nasional," ujar Wiranto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement