REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN -- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGB Muhammad Zainul Majdi menuturkan pondok pesantren memberikan banyak hal, baik ilmu maupun adab dalam menatap masa depan hingga akhirnya menjadi Gubernur NTB selama dua periode. Sebelum merantau ke Universitas Al Azhar Mesir hingga merengkuh gelar doktor, perjalanan pendidikan TGB di Lombok dihabiskan di ponpes.
TGB merupakan sosok pemimpin yang datang dari dunia pondok pesantren. TGB menjadi Gubernur NTB pertama yang datang dari kalangan santri.
"Ilmu saya semuanya dari pondok pesantren," ujar TGB saat menghadiri Haul KH Abdul Wahid Zuhdi ke-X dan Hj Badrrotun Muniroh Muslih ke-XII di Ponpes Fadllul Wahid, Bandungsari, Grobogan, Jawa Tengah, Ahad (18/2) malam.
Kata TGB, bekal dari ponpes sangat cukup bagi santri bisa berkontribusi bagi agama dan bangsa, termasuk menjadi seorang kepala daerah. TGB mengajak para santri menjaga optimisme dalam menghadapi persaingan ke depan.
"Maka kalau ada panjenengan disindir oleh tetangga, ah buat apa sekolahkan anak di ponpes. Alhamdulillah, ponpes telah mencetak banyak pemimpin bangsa," lanjut TGB.
TGB menambahkan, dunia ponpes juga medium tepat dalam membentengi karakter generasi muda dari hal-hal negatif yang marak terjadi di kalangan anak muda, seperti penggunaan narkoba.
"Alhamdulillah di ponpes InsyaAllah tidak akan terjadi seperti itu. Ponpes tak hanya menjadi tempat persemaian ilmu, tapi pengkaderan pemimpin bangsa. Maka anak-anak kita yang sedang belajar di ponpes, mereka adalah kader bangsa terbaik," kata TGB.