Senin 19 Feb 2018 08:27 WIB

Hadiri Haul di Grobogan, TGB Tekankan Pentingnya Ukhuwah

TGB diberi kehormatan memberikan tausiyah di hadapan ribuan santri.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Dwi Murdaningsih
Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi menghadiri Haul KH Abdul Wahid Zuhdi ke-X dan Hj Badrrotun Muniroh Muslih ke-XII di Ponpes Fadllul Wahid, Bandungsari, Grobogan, Jawa Tengah, Ahad (18/2) malam.
Foto: pemprov ntb
Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi menghadiri Haul KH Abdul Wahid Zuhdi ke-X dan Hj Badrrotun Muniroh Muslih ke-XII di Ponpes Fadllul Wahid, Bandungsari, Grobogan, Jawa Tengah, Ahad (18/2) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN -- Gubernur NTB, TGB Muhammad Zainul Majdi menghadiri Haul KH Abdul Wahid Zuhdi ke-X dan Hj Badrrotun Muniroh Muslih ke-XIIdi Ponpes Fadllul Wahid, Bandungsari, Grobogan, Jawa Tengah, pada Ahad (18/2) malam.

Sebagaimana kunjungannya ke ponpes-ponpes lain, TGB juga mendapat sambutan hangat dari keluarga besar Ponpes Fadllul Wahid. TGB juga diberi kehormatan memberikan tausiyah di hadapan ribuan santri.

Dalam tausiyahnya, Ketua Alumni Ikatan Al Azhar Cabang Indonesia ini menekankan pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah dan wathoniyah. Alasan ini yang membuat TGB rela menempuh perjalanan jauh dari Lombok menuju di Grobogan hanya untuk merajut tali silaturahmi dengan Ponpes Fadllul Wahid.

"Iman dan Islam, ukhuwah Islamiyah yang mendorong saya ke sini. Berjam-jam di jalan, tapi rasanya pantas saya tempuh untuk berjumpa dengan saudara saya. Inilah keindahan Islam," ujar TGB.

Selain ukhuwah Islamiyah, TGB juga mengajak masyarakat merekatkan ukhuwah wathoniyah sesama anak bangsa. Bagi TGB, kecintaan terhadap bangsa merupakan salah satu fitrah sebagai manusia.

TGB menceritakan saat Nabi Muhammad SAW diusir dari tanah kelahirannya, Makkah. Saat hendak meninggalkan Makkah, Rasulullah sempat berbalik dan memandangi kabah seraya berkata bahwa Makkah merupakan tanah kelahirannya dan Nabi Muhammad SAW begitu sayang terhadap Kota Makkah.

"Ini menunjukan cinta pada tanah kelahiran kita itu diakui, bahkan harus kita jaga dan rawat. Maka kalau ada orang datang ke negeri kita, memecah belah persatuan umat dan bangsa, wajib kita membela tanah air," kata TGB menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya