REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Sigit Widjatmoko mengatakan, jalur pesepeda di Jakarta saat ini hanya sepanjang 26 kilometer. Jalur untuk sepeda ini terbilang masih sangat minim jika dibandingkan dengan panjangnya jalanan Ibu Kota.
"Sekarang (jalur sepeda) existing di 26 kilometer yang terbangun di DKI Jakarta, meskipun masih tersebar," kata Sigit di Balai Kota, Rabu (14/2).
Menurutnya, pengembangan untuk jalur pesepeda sedang dilakukan. Dishub DKI sedang menyelesaikan rencana induk transportasi yang kerap disebut transit oriented development (TOD) atau kawasan transit terpadu. Jalur sepeda merupakan bagian dari rencana tersebut.
"TOD ini harus didukung dengan nonmotor transportasinya, baik dalam pedestrian walk ataupun integrasi dengan non-vehicle atau sepeda," ujar dia.
Saat ini, lanjut dia, jalur terpanjang untuk sepeda berada di Kanal Banjir Timur (KBT) yakni sepanjang 17 kilometer. Rencana menghubungkan jalur sepeda dengan TOD di kawasan Sudirman, Thamrin dan Dukuh Atas. Namun, hal itu masih perlu dibahas lebih detail dan seksama.
Dia menyebut, hampir semua pembangunan angkutan massal berharap adanya titik TOD. Padahal, Raperda Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) hanya sembilan titik. Hal inilah, kata dia, yang sedang dirumuskan bersama sehingga pola pembangunan transportasi dan ruangnya bisa terintegrasi.
"Kalau lewat Dukuh Atas, Sudirman, Thamrin bisa connect jalur sepeda karena nanti kita semua dorong penggunaan public transport-nya," ujar dia.
Banyak permintaan dari berbagai kalangan agar Pemprov DKI menambah jalur bagi pesepeda yang aman. Hal ini menyusul meninggalnya pesepeda yang juga Produser RTV Raden Sandy Syafiek. Sandy meninggal akibat ditabrak mobil Dodge Journeu yang dikendarai seorang pengacara berinisial MJ yang sedang kejar-kejaran dengan motor.