REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Seorang ayah bernama Yogi Samosit harus meminta bantuan anaknya yang masih duduk di Kelas II Sekolah Dasar ketika Presiden Joko Widodo memberikan kuis menghafalkan Pancasila.
"Saya minta bantuan anak saya yang kelas dua SD," kata warga Kabupaten Maluku Tengah ini ketika diminta Presiden mulai menghafalkan Pancasila dalam acara penyerahan sertifikat untuk warga di Desa Hattu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Rabu (14/2).
Mendengar pernyataan tersebut, masyarakat yang hadir memenuhi lapangan di Desa Hattu ini tertawa terbahak-bahak. "Ini aneh-aneh saja. Yang disuruh bapaknya, malah nyuruh anaknya," kata Jokowi menanggapi permintaan Yogi yang menggendong anaknya yang masih kecil.
Yogi yang sempat tidak hafal Pancasila mengaku tetap bahagia bisa bersalaman dengan Presiden. Setelah diberi persetujuan, anak kelas dua SD ini dengan lancar mengucapkan sila-sila Pancasila, tanpa mengulang sekali pun.
"Bapaknya nggak bisa,,, anaknya bisa. Mana sepedanya, tapi sepeda ini saya berikan ke anaknya bukan bapaknya," kata Presiden.
Jokowi memuji trik yang dilakukan oleh Yogi guna mendapatkan hadiah sepeda dari orang nomor satu di Indonesia ini. "Ini yang pintar bapaknya, tapi anaknya lebih pintar," kata Presiden yang disambut ketawa para masyarakat yang hadir.
Presiden juga memberikan hadiah sepeda kepada seorang ibu bernama Ema yang berasal dari Kota Ambon. Ema berhasil menyebutkan tujuh suku dari 714 suku yang ada di Indonesia. Ibu Ema bisa menyebut Suku Dayak, Jawa, Sunda, Batak, Sasak, Madura dan Betawi.
"Betul. Sepedanya diambil," kata Jokowi.
Selanjutnya hadiah sepeda ketiga diterima Rustam Muhammad Rayi yang berasal dari Kabupaten Maluku Tengah. Bapak ini berhasil menyebut pertanyaan Presiden untuk menyebut tujuh pulau, yakni Pulau Ambon, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Papua, Lombok dan Nias.
"Silahkan sepedanya diambil," kata Presiden.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
