REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Meski potensi kerawanan menjelang pelaksanaan Pilgub Jateng di Cilacap tidak terlalu besar, namun Polres Cilacap tetap bersiap mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Antara lain dengan menggelar simulasi pengamanan di Alun-alun Kota Cilacap, Selasa (13/2).
Dalam simulasi tersebut, seluruh unsur aparat keamanan ikut terlibat. Baik dari jajaran kepolisian, TNI, Satpol PP, Linmas dan unsur keamanan lainnya.
"Intinya, kami harus siap mengamankan Pilgub Jawa Tengah dari tahap persiapan, pemungutan dan penghitungan suara, hingga nantinya dilakukan pelantikan calon terpilih," jelas Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto.
Dia menyebutkan, kegiatan simulasi ini melibatkan lebih dari 750 personel dari jajaran kepolisian, jajaran TNI, Satpol PP dan unsur lainnya. Usai pelaksanaan simulasi tersebut, Kapolres mengaku puas karena kegiatan simulasi bisa menyerupai situasi yang sebenarnya.
Dalam simulasi tersebut, digambarkan adanya pasangan calon gubernur nomor urut 3 yang akan melakukan kampanye di lapangan terbuka. Acara kampanye tersebut, rencananya akan menghadirkan juru kampanye dari pusat.
Namun sebelum kampanye dimulai, terjadi aksi massa dari pendukung calon lain yang mencegat iring-iringan mobil rombongan pasangan calon. Massa melakukan protes, karena pencalonan kandidat nomor urut 3 dinilai cacat hukum.
Menanggapi aksi tersebut, aparat keamanan langsung bertindak dengan membawa juru kampanye ke tempat yang lebih aman. Namun tindakan ini menyebabkan aksi massa menjadi makin beringas. Aksi saling dorong antara massa dengan aparat kepolisian tidak bisa dihindarkan, sehingga aparat melakukan berbagai upaya untuk meredam massa agar tidak makin beringas.
Dalam simulasi itu, juga dipertontonkan kebolehan petugas mengejar terduga provokator yang mengendarai kendaraan roda empat hingga aksi penjinakan bom yang ditemukan di depan kantor KPU Cilacap.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
