Selasa 13 Feb 2018 15:49 WIB

Penanganan Longsor, Waskita Tunggu Penyelidikan Polisi

Diperkirakan hasil penyelidikan akan diumumkan pekan depan

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Hazliansyah
Petugas Kepolisian Polres Bandara Soekarno Hatta melakukan olah TKP longsornya dinding penahan terowongan (underpass) Kereta Api Bandara di kawasan Parimeter Selatan Kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (6/2).
Foto: Antara/Muhammad Adimadja
Petugas Kepolisian Polres Bandara Soekarno Hatta melakukan olah TKP longsornya dinding penahan terowongan (underpass) Kereta Api Bandara di kawasan Parimeter Selatan Kawasan Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- PT Waskita Karya sebagai pihak kontraktor membantah jika penanganan longsor di Jalan Parimeter Selatan berjalan lamban. Humas PT Waskita Karya, Daud Harahap, mengatakan, pihaknya masih menunggu proses penyelidikan dari pihak kepolisian terlebih dahulu.

"Jadi nggak bisa, kalau kita lewati garis polisi, kan kena pasal lagi kita," ujar dia saat ditemui di Bale Kota Tangerang, Selasa (13/2).

Daud mengatakan, saat ini pihak Kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait longsornya underpass Parimeter Bandara Soetta pada 5 Februari lalu. Diperkirakan hasil penyelidikan akan diumumkan pekan depan.

"Satu minggu lagi kira-kira," jelas dia.

Penyidikan dari Waskita sendiri, Daud menjelaskan, terjadinya longsor disebabkan oleh tanah yang bergerak di sekitar underpass. Struktur tanah di area tersebut bisa jadi penyebab utama terjadinya longsor.

Selain karena hujan lebat yang turun beberapa waktu sebelum longsor, mata air di sekitar underpass menjadi bagian yang mungkin menambah percepatan pergerakan tanah.

Namun, lanjut dia, pergerakan air di sekitar underpass sudah diantisipasi dengan adanya pompa air.

"Di sisi utara ada pompa air," kata dia.

Saat ini Waskita hanya bisa menutup longsoran tanah dengan terpal berwarna biru di lokasi. Sambil menunggu izin kepolisian, Waskita juga menyiapkan beberapa alat berat untuk menyiagakan tanah yang kemungkinan akan terus longsor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement