Selasa 13 Feb 2018 15:01 WIB

KPK: Kondisi Kedua Mata Novel Pascaoperasi Baik

Tim dokter yang mengoperasi mata kiri Novel didatangkan dari Singapura.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Andri Saubani
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan
Foto: Ist
Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabiro Humas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Febri Diansyah menyampaikan, setelah dilakukan pengecekan hasil operasi mata kiri pada Selasa (13/2) pukul 11.00 waktu Singapura, kondisi penyidik senior KPK, Novel Baswedan dalam keadaan baik. "Secara umum dokter menyampaikan hasil operasi kemarin baik," kata Febri dalam pesan singkatnya, Selasa (13/2).

Febri menuturkan, operasi yang dilakukan di mata kiri yang dijalani Novel adalah dengan cara memindahkan selaput gusi yang pada operasi sebelumnya telah ditempelkan, untuk menutupi area tengah yang sempat pertumbuhan selnya kurang baik. Terdapat pula operasi tambahan yaitu operasi penggantian implant dikarenakan saat pemindahan jaringan selaput gusi, implan harus ikut pindah posisi dan diganti untuk menjaga atau pemeliharaan saluran glaukoma.

"Hasil kontrol setelah operasi adalah kondisi kedua mata secara umum dalam keadaan baik. Suplai darah ke jaringan mukosa atau mata baik dan diharapkan jaringan dapat tumbuh dengan baik. Perlu dikontrol kembali besok sore dan satu pekan kemudian," jelas Febri.

Febri menambahkan, selain diberikan tetes mata, Novel juga meminum obat tambahan antibiotik. Diketahui, tim dokter yang melakukan operasi tambahan pada Novel didatangkan dari Inggris karena memang dalam operasi sebelumnya terjadi perlambatan pertumbuhan di selaput mata kiri Novel, setelah operasi dua kali untuk memasang jaringan gusi.

Sampai saat ini, penyidik senior KPK Novel Baswedan masih berada di Singapura dan masih harus melakukan rangkaian proses pengobatan. Khususnya, terhadap mata kiri setelah 10 bulan lalu Novel disiram air keras saat dalam perjalanan dari masjid ke rumahnya usai Subuh pada 11 April 2017.

Hingga kini kasus teror penyiraman air keras terhadap Novel masih misteri. Sampai sekarang, pihak Polda Metro Jaya belum mampu mengungkap motif di balik teror tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement