Senin 12 Feb 2018 20:05 WIB

Jokowi-JK Maju Lagi di Pilpres 2019? Ini Kata Eva Sundari

Jokowi dan JK bisa kampanye soal pertumbuhan ekonomi di Pilpres 2019

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Bilal Ramadhan
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Jokowi disebut-sebut akan kembali menggaet wakilnya saat ini Jusuf Kalla (JK) pada pilpres 2019 mendatang. Kabar tersebut diungkapkan dalam tulisan John McBeth di laman Asia Times pada Rabu (7/2) lalu.

Menyikapi hal tersebut mantan tim sukses Jokowi-JK pada pemilu 2014 lalu, Eva Kusuma Sundari menilai peluang majunya kembali JK mendampingi Jokowi bisa saja terjadi kembali. "Dalam politik segalanya mungkin, asal ada kesamaan kepentingan," kata Eva kepada Republika.co.id, Senin (12/2).

Menurutnya, hal tersebut adalah hal yang wajar jika peluang JK menjadi pendamping Jokowi di pilpres 2019 lebih besar dibanding orang lain. Pasalnya keduanya saat ini tengah memimpin dan menjabat.

"Tetapi ini kan hitungan di atas kertas saat ini. Yang paling valid adalah menjelang pilpres," katanya.

Terkait isu itu, anggota Komisi XI DPR tersebut menambahkan baik Jokowi dan JK tidak perlu diganggu dengan isu pilpres. Menurutnya, yang paling penting adalah bagaimana Jokowi dan JK menyelesaikan Nawacita, khususnya menggenjot pertumbuhan ekonomi.

"Menggenjot pertumbuhan ekonomi adalah kampanye yang paling jitu untuk meningkatkan peluang mereka berdua di periode berikut, baik bersama maupun terpisah," ujarnya.

Politikus PDI Perjuangan mengungkapkan tidak ada deal apapun untuk 2019. Jokowi-JK masih fokus kerja untuk menyelesaikan periode hingga 2019 mendatang. "Kita tunggu saja momentum yang pas. Sekarang biarkan keduanya bekerja, jangan disesatkan ke pilpres, belum waktunya," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement