Senin 12 Feb 2018 19:11 WIB

Pembangunan LRT Bandung Ditargetkan Rampung 1,5 Tahun

Sebanyak 98 persen komponen yang digunakan merupakan buatan dalam negeri.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Andi Nur Aminah
Prototipe Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul Bandung
Foto: Republika/Edi Yusuf
Prototipe Light Rail Transit (LRT) Metro Kapsul Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Direktur Pengembangan Bisnis PT PP, yang mengerjakan proyek transportasi LRT metro kapsul di Bandung, Lukman Hidayat mengatakan pembangunan LRT diperkirakan akan selesai dalam 1,5 tahun. Lukman menyebutkan 98 persen komponen yang digunakan merupakan buatan dalam negeri. "Dua persennya komponen mengenai digital-digitalnya. Seperti sensor antara satu rangkaian masih dari Slovakia. Seperti softwarenya," kata Lukman.

Moda transportasi Metro Kapsul, Lukman mengatakan, sebagai pemecah solusi kepada Pemerintah Kota Bandung. Adapun keunggulan-keunggulannya antara lain memiliki radius belok yang kecil sehingga mampu bermanuver di dalam kota. Serta biaya investasi yang lebih terjangkau dibanding tipe kereta ringan lain.

Lukman mengatakan nantinya tarif kereta yakni Rp 6.000 per penumpang. Diperkirakan satu rute 8,3 kilometer menghabiskan waktu tempuh 15 menit.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan pemilihan koridor tiga dibangun terlebih dahulu karena merupakan pusat kota. Sehingga diharapkan menjadi dayat tarik penggunanya nanti. "Demand lebih banyak karema menghubungkan pusat-pusat kegiatan. Dua koridor lainnya nanti terkoneksi," kata Didi di lokasi yang sama.

Nantinya, metro kapsul akan dibangun delapan unit untuk memenuhi kebutuham masyarakat. Jika sedang banyak pengguna, antara satu unit dengan unit lainnya bisa berjalan bersamaan dengan metode sensor.

Didi menuturkan proyek ini memamg sempat terhambat karena merupakan proyek pertama kali di Indonesia. Sehingga perizinan dari Kementerian Perhubungan diuji secara detail. "Ini kan baru pertama. Jadi SNI-nya belum ada. Studi trase harus detil. Koridornya harus tercantum. Koordinat harus masuk semua. Jadi proses di Kemenhub lama," tuturnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement