Senin 12 Feb 2018 16:38 WIB

Kata TGB Terkait Peristiwa Penyerangan di Jabar dan Sleman

Perangkat negara yang telah diberi kewenangan negara mampu menyelesaikan kasus ini.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).
Foto: dok. Humas Pemprov NTB
Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).

REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) angkat bicara soal kasus penyerangan terhadap sejumlah ustaz di Jawa Barat dan juga jamaah gereja di Yogyakarta. "Terhadap kekerasan yang menimpa para ulama, ustaz dan juga yang menimpa jemaat gereja saat ibadah itu kita harus menolaknya dengan kelantangan yang sama, karena itu sama-sama melanggar prinsip kehormatan jiwa dan keselamatan," ujar TGB kepada Republika.co.id di Pamekasan, Madura, NTB, Senin (12/2).

TGB menjelaskan, dalam prinsip Islam, harta, kehormatan, dan nyawa bagian yang paling sakral dan hal ini berlaku untuk semua Muslim dan nonmuslim. TGB berharap, perangkat negara yang telah diberi kewenangan negara mampu menyelesaikan kasus ini dengan tuntas dan jelas.

"Kita berharap perangkat negara bisa menyelesaikan setuntas-tuntasnya apakah peristiwa-peristiwa yang terjadi itu sporadis, apakah ada disain besar dibalik itu, kalau ada desain besar ya harus diungkap siapa yang bertanggung jawab dan harus dihukum dengan seberat-beratnya," lanjut TGB.

TGB meminta, masyarakat memercayakan aparat penegak hukum untuk menyelesaikan kasus penyerangan tersebut. Selain itu, TGB juga mengajak masyarakat, terutama di NTB, untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Saya minta kepada semua, khususnya untuk di NTB, umat agar lebih berhati-hati dan waspada menjaga para tokoh-tokoh kita supaya tidak tertimpa oleh hal yang seperti itu," kata TGB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement