Senin 12 Feb 2018 12:01 WIB

Pemkot Bandung Targetkan Renovasi 1.200 Rumah tak Layak

Anggaran rutilahu yang disiapkan Pemkot Bandung Rp 25 miliar.

Rep: Zuli Istiqomah/ Red: Dwi Murdaningsih
Rumah tak layak huni. Ilustrasi
Foto: .
Rumah tak layak huni. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menganggarkan dana sebesar Rp 25 miliar untuk program Rumah Tinggal Tak Layak Huni (Rutilahu). Anggaran tersebut dialokasikan untuk tahun 2018 ini.

Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto mengatakan alokasi dana tersebut menargetkan bisa memperbaiki sebanyak 1.200 unit Rutilahu di Kota Bandung.

"Di tahun 2017 itu kan bobot biaya per rumah sekitar Rp 15 juta, nah anggaran itu kurang untuk perbaikan rumah. Insya Allah akan didorong ke depannya sekitar Rp 25 juta, mudah-mudahan bisa Rp 50 juta, itu pasti mencukupi," kata Yossi, dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (11/2).

Yossi menyampaikan bantuan Rutilahu harus tepat sasaran. Hal tersebut penting karena menurutnya, banyak masyarakat yang harus menjadi perhatian khususnya tempat tinggal.

"Kita harus memberikan perhatian lebih banyak kepada masyarakat. Itu membuktikan bahwa pemerintah maupun unsur kewilayahan mampu membantu agar masyarakat bisa lebih sejahtera," ujarnya.

Ia pun meminta kepada BKM, LPM, RT, RW maupun lurah harus mampu selektif dalam memberikan bantuan. Jika itu dinilai memenuhi syarat, maka akan dibantu. Sehingga program pemerintah ini bisa tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.

Selain itu, Yossi menyarankan, untuk ke depannya program rutilahu ini harus menggunakan database. Ini akan menjadi bukti, kemajuan Kota Bandung dari program rutilahu yang tepat sasaran.

"Jika ada database maka sudah terdata mana saja rumah yang telah di perbaiki," kata Yossi.

Pada Jumat (9/2), sebanyak 8 unit rumah di kelurahan Babakan Asih kecamatan Bojongloa Kaler telah rampung diperbaiki dalam program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Selain memanfaatkan dana dari program Rutilahu, pembangunan rumah juga didukung swadaya masyarakat. Program ini akan terus dilanjutkan ke seluruh wilayah Kota Bandung yang warganya membutuhkan perbaikan rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement