Ahad 11 Feb 2018 19:07 WIB

Ketua DPR: Warga Jangan Terpancing Serangan Gereja Lidwina

TNI, Polri, dan DPR menyatakan perang terhadap upaya yang hendak merusak NKRI.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua DPR Bambang Soesatyo bersama Kabareskrim Komjen Pol Ari Dono, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjua langsung tempat kejadian perkara di Gereja St Lidwina, Sleman, Yogyakarta, Ahad (11/2)
Foto: Wahyu Suryana/Republika
Ketua DPR Bambang Soesatyo bersama Kabareskrim Komjen Pol Ari Dono, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meninjua langsung tempat kejadian perkara di Gereja St Lidwina, Sleman, Yogyakarta, Ahad (11/2)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mewakili DPR, TNI, dan Polri menyatakan perang terhadap upaya-upaya yang hendak merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ia juga mengimbau serta berharap masyarakat tak terpancing dengan kejadian penyerangan Gereja St Lidwina, Sleman, Yogyakarta.

"Kami mengutuk keras tindakan yang berpotensi mengganggu kerukunan umat beragama yang sudah berjalan baik ini," tutur Bamsoet saat meninjau tempat kejadian perkara (TKP) bersama dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Polisi Ari Dono, Ahad (11/2).

Pada kesempatan itu pula, Bamsoet mengungkapkan, TNI, Polri, dan DPR menyatakan perang terhadap upaya yang hendak merusak NKRI. Ia juga mengimbau dan berharap masyarakat agar tak terpancing kejadian tersebut.

photo
Petugas kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus penyerangan di Gereja Katholik St. Lidwina, Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman, DI Yogyakarta, Ahad (11/2).

"Jaga kekompakan. Apa yang sudah kita jalankan dalam kehidupan dan kerukunan umat beragama hari ini sudah sangat baik," katanya. Kehidupan yang sudah damai itu, lanjut dia, jangan sampai dinodai dengan peristiwa-peristiwa atau upaya-upaya mengadu domba antar umat beragama.

Ketua Umum Partai Golkar ini juga menuturkan, DPR akan mendorong dan mendukung langkah-langkah tegas yang dilakukan oleh Polri yang dibantu oleh TNI. Ia ingin upaya-upaya memecah belah seperti itu ditumpas hingga tuntas. "Dan saya minta kepada Kabareskrim untuk melakukan pengembangan terhadap peristiwa ini. Jangan sampai ada atau muncul lagi di rumah-rumah ibadah lain," terangnya.

Bamsoet mengaku belum berani menyimpulkan kejadian yang terjadi pagi hari tadi itu merupakan tindakan teroris, tindakan secara individu, atau upaya adu domba antar umat bergama. Ia menyerahkan semua itu kepada penegak hukum dalam hal ini kepolisian. "Biarkan penegak hukum, Polri, melakukan penyelidikan dan penyidikan atas peristiwa hari ini. Yang penting, kami mengutuk keras dan menyayangkan ini terjadi di Yogya," jelas Bamsoet.

Di samping itu, sebagai perwakilan dari kepolisian, Ari Dono mengungkapkan, peristiwa tersebut membuat suatu keresahan bagi seluruh bangsa Indonesia. Hampir sama dengan Bamsoet, ia mengimbau masyarakat untuk tidak mengambil langkah atau analisa terkait peristiwa itu secara sepihak. "Karena Kapolda (Yogyakarta) setelah ini akan segera mengumpulkan ormas untuk menginformasikan peristiwa apa yang sebenarnya terjadi," kata Ari Dono.

Sebagai orang nomor satu di institusi TNI, Hadi tak berkomentar banyak soal peristiwa ini. Sebagai inisiator kunjungan tersebut, ia hanya mengatakan akan mendukung langkah-langkah yang akan diambil oleh Polri. "Kepolisian ya nanti yang jawab. Saya hanya //backup saja," jelas mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) itu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement