REPUBLIKA.CO.ID, AMLAPURA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) siap melakukan pemulihan kawasan pemukiman warga pengungsi terdampak aktivitas vulkanis Gunung Agung. Beberapa bulan terakhir banyak kawasan permukiman tidak dihuni, karena penghuninya mengungsi.
Hal tersebut disampaikan Kepala BNPB Willem Rampangilei saat memberi keterangan pers terkait penurunan status Gunung Agung di Pos Pengamatan Gunungapi Agung, Desa Rendang, Karangasem, Bali, Sabtu (10/2). Menurut Willem, pascapenurunan status Gunung Agung dari Level IV (Awas) ke Level III (Siaga), maka seluruh pengungsi dapat kembali ke rumahnya masing-masing.
Hal tersebut terjadi karena kawasan pemukiman warga berada dalam radius aman, asalkan di luar zona perkiraan bahaya 4 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung. Namun sebelum warga kembali, BNPB bersama BPBD Provinsi Bali dan Pemkab Karangasem akan memulihkan dan mempersiapkan rumah warga apabila ada yang mengalami kerusakan.
"Meskipun tidak rusak, jika ada rumah yang kotor karena lama tidak ditinggali akan kami bersihkan dulu, termasuk infrastruktur dan akses menuju ke pemukiman warga juga akan segera kami pulihkan," ujar Willem Rampangilei.
Willem menambahkan, BNPB telah berkomunikasi dengan Pemkab Karangasem untuk segera memulihkan kawasan pemukiman warga dalam waktu dua pekan. "Bahkan sebelum dua pekan kalau rumah warga memang sudah siap ditinggali ya silakan warga pengungsi untuk langsung kembali ke rumah," katanya.
Terkait jumlah rumah warga yang mengalami kerusakan, Willem menyatakan, BPBD Bali dan Pemkab Karangasem masih melakukan pendataan. "Setelah data kerusakan terkumpul, kami akan melakukan verifikasi dan secepatnya akan melakukan perbaikan. Saya berharap dalam waktu satu bulan aktivitas penduduk semuanya bisa normal kembali," ujar Willem.