Sabtu 10 Feb 2018 00:57 WIB

Proyek Rumah Sakit Pendidikan Unila Digarap Lagi

Gedung RSP Unila akan memakan lahan 26 ha dengan bangunan berlantai lima.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Budi Raharjo
Gedung Rektorat Unila.
Foto: Ist
Gedung Rektorat Unila.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDAR LAMPUNG -- Setelah mangkrak sejak tahun 2011, megaproyek pembangunan Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Lampung (Unila) yang berada di depan kampusnya, dilanjutkan lagi. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung membantu dana hibah Rp 30 miliar sebagai tanda awal resmi dibangun kembali RSP Unila tersebut.

Wali Kota Bandar Lampung Herman HN dan Rektor Unila Prof Hasriadi Mat Akim secara resmi melanjutkan pembangunan RSP Unila di lahan seluas 58 hektare (ha) tersebut, Jumat (9/2). Gedung RSP Unila akan memakan lahan 26 ha dengan bangunan berlantai lima dengan jumlah 270 tempat tidur. RSP Unila tersebut akan dijadikan tempat penelitian dan riset Fakultas Kedokteran Unila.

''Tidak mungkin Padang atau Medan yang membangun rumah sakit ini, karena ini berada di Lampung,'' kata Herman HN. Pemkot menyumbangkan dana hibah Rp 30 miliar untuk pembangunan RSP yang rencananya akan selesai delapan bulan ke depan.

Menurut dia, proyek RSP Unila harus dimulai dulu pembangunannya yang selama ini terbengkalai. Pemkot memberikan dana hibah awal, selebihnya kekurangan pembangunan dapat ditambah dari pemerintah pusat. "Yang penting rumah sakit ini harus dimulai dulu pembangunannya," ujarnya.

Rektor Unila mengapresiasi bantuan dari wali kota. Menurut dia, dunia pendidikan tidak saja tanggung jawab pihak kampus, akan tetapi semua pihak bertanggung jawab. "Terimakasih kepada Wali Kota Bandar Lampung yang sudah peduli dengan pendidikan dan kesehatan masyarakat Lampung," katanya.

Menurut Hasriadi, gedung RSP tersebut direncanakan akan selesai pada akhir Oktober atau November 2018. Ia berharap gedung RSP Unila tersebut dapat segera difungsikan sebagai wahana pendidikan, penelitian, dan lainnya bagi mahasiswa kedokteran, sehingga dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan akses kesehatan yang baik.

Selain itu, bagi Unila, Hasriadi mengatakan hadirnya RSP tersebut di Lampung membawa nama harum bagi Provinsi Lampung sendiri karena Unila memiliki Fakultas Kedokteran sekaligus memiliki rumah sakit sendiri, sehingga dapat menaikkan rangking Unila di tingkat nasional bahkan internasional.

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unila M Kamal berharap, dengan mulai pembangunan RSP tersebut, dapat meningkatkan kualifikasi kompetensi mahasiswa Fakultas Kedokteran Unila. Menurut dia, RSP tersebut akan menjadi wadah pengetahuan dan riset bagi mahasiswa. Selain itu juga dapat membantu para dosen kedokteran dalam mengamalkan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu penelitian dan pengabdian.

Di sisi lain, hadirnya RSP Unila, ia mengatakan akan membantu masyarakat lampung dalam mendapatkan layanan kesehatan yang baik. Rumah sakit ini berbeda dengan rumah sakit umum lainnya. karena rumah sakit pendidikan tidak bersifat komersil.

Sebelumnya, Wakil Rektor IV Unila John Hendri sebagai ketua pembangunan RSP Unila mengatakan, pada revisi proposal, berkaitan dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang akan disesuaikan dengan tahun sekarang. Diungkapkannya, target RAB yang disepakati sebesar Rp 400 miliar, namun jumlah itu akan digulirkan oleh Dikti secara bertahap atau tahun jamak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement