REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan shalat Jumat di Masjid Al-Karomah Cililitan, Jakarta Timur yang terdampak banjir akibat luapan Kali Ciliwung, Jumat (9/2). Ia juga sempat menyapa warga sekitar yang beberapa di antaranya terlihat masih bersih-bersih rumah.
Saat Anies melewati jalan yang penuh bekas lumpur, seorang ibu mendadak mencegat Anies meminta bantuan membersihkan lumpur yang yang masih tersisa di rumah kecilnya. Rumah ibu bernama Wati itu lantainya berada di bawah permukaan jalan yang juga terendam air saat Ciliwung meluap.
Anies sempat memasuki rumah Wati. Tak lama ia keluar dan bergumam 'subhanallah'. Lumpur yang menebal di dalam rumahnya menyumbat saluran air. Ia pun meminta petugas yang ada untuk membantu membersihkannya. "Sudah ada petugas kami di situ untuk membuat aliran airnya lancar," ujar dia.
Anies juga sempat menaiki jembatan di atas Kali Ciliwung yang menghubungkan wilayah selatan dan timur DKI Jakarta tersebut. Saat ia berada di atas jembatan di bawah flyover Rawajati tersebut, Anies memandangi sekitar. Terlihat banyak rumah yang berdiri persis di bibir sungai di bagian wilayah Rawajati, Jakarta Selatan.
Saat ditanya, apakah wilayah tersebut menjadi bagian dari yang direlokasi, Anies tak mau menjawab. Ia hanya diam untuk beberapa detik. Ia lantas mengatakan, bahwa penanganan banjir harus dilakukan dari hulu hingga hilir.
"Harus diberesin di hulunya juga, harus sinergis antara membereskan di hulu, aliran, dan pastikan di hilir. Tapi tiap-tiap titik nanti dilihat, jangan buru-buru titik ini apa, titik ini apa," katanya.
Dia menilai, saat ini lebih baik bicara tentang pemulihan akibat dampak banjir daripada relokasi. Ia mengaku bersyukur, sebagian besar warga terdampak banjir yang mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing dan menjalani kesehariannya kembali.
"Sekarang adalah fase recovery, semua effort dari pemerintah adalah membantu warga bisa membersihkan rumahnya, kembali kepada kehidupan mereka," ujar dia.