Jumat 09 Feb 2018 15:33 WIB

Serangan Hama dan Penyakit Turunkan Produktivitas Padi

Besaran penurunan produktivitas ini sekitar 20-30 persen dibandingkan sebelumnya.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Gita Amanda
Petani saat memanen padi (ilustrasi).
Foto: Antara/Dewi Fajriani
Petani saat memanen padi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Serangan hama dan penyakit pada tanaman padi di Kabupaten Sukabumi menyebabkan turunnya produktivitas. Fenomena ini disikapi pemerintah daerah dengan menerjunkan petugas pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).

"Keberadaan hama dan penyakit ini menyebabkan turunnya produktivitas," terang Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi Dedah Herlina kepada wartawan, Kamis (9/2). Biasanya kata dia dari satu hektare areal pertanian dihasilkan gaba sebanyak enam hingga tujuh ton.

Namun pada panen kali ini, kata Dedah, ada lahan pertanian yang produktivitasnya turun menjadi empat hingga lima ton per hektare. Besaran penurunan produktivitas ini sekitar 20-30 persen dibandingkan sebelumnya.

Untuk mengatasinya lanjut Dedah, Dinas Pertanian telah mengerahkan petugas POPT untuk membantu petani. Harapannya serangan OPT Iini bisa dikendalikan dan produktvitas tidak mengalami penurunan.

Selain itu ujar Dedah, pemerintah juga menyarankan pemilihan varietas bibit padi yang tahan serangan hama dan penyakit. Hal ini dinilai lebih mudah untuk mencegah serangan OPT.

Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Surade H Sahlan mengatakan, serangan hama dan penyakit seperti wereng sebelumnya memang mengancam lahan pertanian. "Namun karena dilakukan penanganan dengan pengobatan tepat maka hasil panen petani masih cukup baik," cetus dia.

Menurut Sahlan, petani kini memasuki musim panen raya dan berharap hasil yang maksimal. Hal ini kata dia harus didukung dengan harga gabah yang baik dan menguntungkan petani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement