Kamis 08 Feb 2018 18:20 WIB

Zul Ingin Melanjutkan Keberhasilan TGB Membangun NTB

Menurut Xul TGB telah menancapkan pondasi yang kuat terhadap kemajuan NTB.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Gita Amanda
Zulkieflimansyah
Foto: Yogi Ardhi/Antara
Zulkieflimansyah

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Bakal calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zulkieflimansyah membeberkan alasannya kembali ke kampung halaman dan maju dalam kontestasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTB 2018. Zul merasa terketuk kembali ke NTB dan membangun daerahnya. Menurut Zul, Gubernur NTB TGB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) telah menancapkan pondasi yang kuat terhadap kemajuan NTB.

Hal ini yang menjadi prioritas Zul untuk terus melanjutkan pencapaian apik yang telah ditorehkan TGB. Terlebih, dalam Pilgub NTB ini, kader PKS tersebut akan bersanding dengan kakak kandung TGB, Sitti Rohmi Djalilah sebagai bakal calon Wakil Gubernur NTB.

"Balik ke sini bukan karena nggak laku di Jakarta. Kita ingin melanjutan ikhtiar TGB yang sudah bagus," ujar Zul saat bersilaturahmi di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Madani, Dusun Pelulan, Desa Kuripan Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Kamis (8/2).

Zul yang merupakan pendiri Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) mengaku menekankan pentingnya sektor pendidikan bagi generasi muda NTB. Zul menegaskan, pendidikan menjadi sektor paling penting dalam kemajuan suatu daerah.

Zul pun mengajak para pelajar di NTB untuk tidak takut bermimpi mendapatkan pendidikan tertinggi, bahkan hingga ke luar negeri. Selepas SD hingga SMP di Sumbawa, Zul meneruskan pendidikannya ke sejumlah negara, mulai dari Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris.

"Pendidikan itu penting sekali. Hanya tekad dan keinginan kuatlah yang buat sesuatu menjadi nyata," lanjut Zul.

Zul juga berjanji kedatangannya ke Ponpes ini bukan menjadi yang terakhir kalinya. Bagi Zul, pola-pola bertatap muka secara langsung dengan masyarakat seperti ini yang mampu membangun kedekatan emosi pemimpin dengan masyarakat yang dipimpinnya ke depan.

"Banyak masyarakat yang sindir. Pejabat ketemu hanya mau dapat kursi dan jabatan, setelah itu hilang. Ini bukan kunjungan pertama dan terakhir," kata Zul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement