Rabu 07 Feb 2018 19:52 WIB

Doa Wapres Jusuf Kalla untuk Almarhum Guru Budi Cahyono

Wapres Jusuf Kalla sebut dunia pendidikan sudah tidak seperti dulu lagi.

Wakil Presiden RI - Jusuf Kalla.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Wakil Presiden RI - Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wakil Presiden, Jusuf Kalla, menyelipkan doa untuk guru honorer SMA Negeri 1 Torjan, Sampang, Madura, Jawa Timur Ahmad Budi Cahyono, yang tewas dipukuli oleh muridnya sendiri. Doa Wapres itu disampaikan di sela-sela pembekalan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RPNK) Tahun 2018 di Pusdiklat Kemendikbud Depok, Jawa Barat, Rabu.

"Mari kita sampaikan doa atas meninggalnya seorang guru di Madura, Pak Ahmad, yang telah berjuang walaupun dengan gaji Rp 400 ribu per bulan, mendapat musibah seperti itu dari muridnya sendiri," kata Wapres Kalla.

Wapres mengatakan peristiwa yang menimpa guru mata pelajaran kesenian tersebut menunjukkan bahwa dunia pendidikan saat ini telah berubah dari masa dahulu. "Itu artinya dunia pendidikan sudah berubah, kalau dulu di kampung saya di Makassar ada adat yang mengatakan mencela atap rumah guru pun itu tidak boleh, apalagi melawan guru," kata Jusuf Kalla.

Guru Ahmad Budi Cahyono meninggal dunia karena kerusakan batang otak setelah dipukul anak didiknya. Peristiwa pemukulan siswa itu berawal saat Budi Cahyono menyampaikan pelajaran kesenian. Saat itu, ada siswa berinisial HI, yakni pelaku pemukulan tertidur di kelas.

Guru Budi langsung mendekati siswa tersebut dan langsung mencoret pipinya dengan tinta. Namun, sang siswa HI langsung berdiri dan memukul guru Budi hingga mengenai pelipis wajahnya.

Polres Sampang menetapkan HI sebagai tersangka setelah polisi menemukan dua alat bukti yang cukup dan memeriksa sejumlah saksi. Tersangka HI dijerat dengan Pasal 351 ayat 3 tentang tindak pidana penganiayaan mengakibatkan kematian dengan ancaman hukuman tujuh tahun penjara.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement