Kamis 08 Feb 2018 03:19 WIB

Bali Tertarik Pengobatan Tradisional Tangani Narkoba

Pengobatan Cina dengan akupuntur dan herbal diharapkan dapat menyembuhkan korban.

Narkoba (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Narkoba (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  DENPASAR -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengungkapkan ketertarikannya pada pengobatan tradisional Cina. Khususnya dalam penanganan korban ketergantungan narkoba.

"Beberapa waktu lalu saya ke Cina, saya melihat bagaimana pengguna narkoba diobati dengan terapi akupuntur dan minuman herbal Cina, dan itu berhasil," katanya saat menerima kunjungan delegasi Universitas Shanghai Tiongkok, di Denpasar, Rabu (7/2).

Oleh karena itu, ia mengaku tertarik untuk hal itu dan ingin mengembangkannya. Ia berharap ini akan jadi salah satu solusi dalam penanganan korban narkoba.

Untuk saat ini, tambah Pastika, Indonesia sudah dalam kondisi darurat narkoba. Hampir puluhan nyawa melayang per harinya akibat dari penyalahgunaan narkoba.

Menurutnya, perlu dilakukan langkah nyata khususnya bagi para korban narkoba yang salah satunya dengan menjalani rehabilitasi. Rahabilitasi tersebut dapat dipadukan dengan pengobatan tradisional Cina.

Menurut Pastika, pengobatan tradisional Cina sudah sangat terkenal dan banyak digunakan di berbagai negara termasuk di Indonesia. Selain itu, Bali juga memilki banyak tanaman obat-obatan yang sudah dijadikan obat tradisional untuk berbagai penyakit.

"Kami berharap dengan adanya hubungan kerja sama yang nantinya akan dijalin dengan Fakultas Kedokteran Universitas Warmadewa Denpasar, maka akan dapat memperkaya pengobatan tradisional yang ada sekaligus sebagai ajang saling bertukar ilmu pengetahuan serta pengalaman dalam bidang kesehatan," ucap Pastika.

Sementara itu, President Shanghai University of TCM Jianguang Xu mengatakan pengobatan tradisional dengan akupuntur dan minuman herbal yang selama ini telah diterapkan di Cina memang telah berhasil untuk menyembuhkan seseorang dari ketergantungan narkoba. Tidak itu saja, pengobatan tersebut juga digunakan melepas ketergantungan seseorang terhadap rokok.

Dengan jalinan kerja sama yang nantinya akan terbentuk antara Universitas Shanghai dan Universitas Warmadewa ini diharapkan jadi momentum bagi perkembangan dunia kesehatan pada umumnya dan khususnya pengobatan tradisional. "Kami harap jalinan kerja sama ini dapat terwujud, sehingga akan dapat mengembangkan pengobatan yang ada sehingga Bali nantinya bisa menjadi pusat kesehatan internasional," ucapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement