Rabu 07 Feb 2018 15:45 WIB

Gerakan Magrib Mengaji, Upaya Membangun Generasi Qurani

Pembangunan fisik (infrastruktur) harus diimbangi dengan pembangunan mental spiritual

Ridwan Kamil: Gerakan Magrib Mengaji, Upaya Membangun Generasi Qurani
Ridwan Kamil: Gerakan Magrib Mengaji, Upaya Membangun Generasi Qurani

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Aktifitas mengaji dan membaca Alquran di masjid setiap habis magrib  telah menjadi tradisi dan budaya umat islam di Indonesia sejak lama. Namun seiring perkembangan zaman tradisi baik ini sudah mulai banyak ditinggalkan. Sehabis Magrib, Masjid-Masjid hanya diisi orang-orang tua. Anak-anak dan remaja lebih senang menghabiskan waktu di depan televisi atau bermain gadet.

Tak ingin tradisi yang positif dan bermanfaat ini hilang dari Kota Bandung, Walikota Bandung M Ridwan Kamil, pada 29 April 2016 lalu meluncurkan Program Magrib Mengaji di Mesjid Al-Ukwah yang dihadiri oleh perwakilan warga dan aparatur penerintah sejak dari Lurah, Camat dan jajaran SKPD se-Kota Bandung.  Dalam sambutannya Wali Kota Ridwan Kamil menegaskan bahwa di Kota Bandung, pembangunan fisik (infrastruktur) harus diimbangi dengan pembangunan mental spiritual khususnya keagamaan. Ditam-bahkannya, semboyan “Bandung Juara” harus juga relevan dengan juara dalam berbagai bidang lainnya yakni juara fisiknya (infra-strukturnya) dan juara mental spiritualnya. ''Gerakan Magrib Mengaji ini diharapkan menjadi budaya dan ciri khas masyarakat khususnya anak-anak di Kota Bandung sehingga nilai-nilai spiritualitasnya terjaga,'' tegasnya.

Secara pribadi Ridwan Kamil berharap program yang diluncurkan ini bisa menjadi warisan yang positif dan membawa ciri khas warga Kota Bandung, saat Ia dan Wakil Walikota Oded MD memimpin Kota Bandung. Secara khusus ia juga mengharapkan anak-anak di Kota Bandung pernah merasakan dan melawati masa kecilnya dengan mengaji Al-Qur’an terutama di saat Maghrib, seperti yang dialami orangtuanya dulu.

Sebagaimana diketahui, Gerakan Maghrib Mengaji merupakan program yang digagas Ridwan Kamil selaku Wali Kota Bandung untuk membudayakan kembali tradisi membaca Alquran setelah shalat Maghrib di kalangan masyarakat. Tujuan yang ingin dicapai dari Gerakan Magrib Mengaji ini adalah: Pertama, menghidupkan kembali tradisi membaca/ mendaras Alquran setiap selesai shalat Magrib di seluruh masjid yang ada di wilayah Kota Bandung.

Diharapkan dengan adanya gerakan ini masyarakat dapat memanfaatkan waktu antara Maghrib dan Isya dengan efektif untuk beribadah kepada Allah dan memperdalam wawasan keagamaannya dan tidak meng-habiskan waktunya untuk  hal-hal yang kurang bermanfaat. Tujuan kedua adalah sebagai upaya menumbuhkan kesadaran di tengah-tengah masyarakat akan fungsi dan peranan Al Qur`an bagi kehidupan manusia sehingga Alquran tetap dibaca dan dipelajari sekalipun telah tamat (khatam) dari Taman Pendidikan Alquran.

Ketiga, meningkatkan minat dan kemampuan masyarakat dalam membaca Alquran. Keempat, sebagai upaya meminimalisir pengaruh negatif dari media teknologi informasi dan media elektronik. Kelima, sebagai upaya memakmurkan masjid dengan kegiatan ibadah, dan keenam, sebagai upaya untuk meningkatkan kerjasama antara orang tua, masyarakat dengan unsur pendidikan dan pemerintah, melalui pembinaan karakter anak-anak dengan program mengaji Alquran. Peresmian dan peluncuran Gerakan Magrib Mengaji ini ditandai dengan Ridwan Kamil ditemani oleh anak bungsunya Camilla Laetita Azzahra (Zara) dan ibunda tercinta, bersama-sama membaca Surat Ar-Rahman.

Sasaran utama dalam Progran Maghrib Mengaji ini adalah seluruh komponen masyarakat, terutama anak-anak. Diharapkam program Magrib Mengaji ini bukan sekadar mengajarkan baca Alquran saja, tapi juga sebagai pendidikan karakter bagi anak-anak. Gerakan Magrib Mengaji juga memiliki aplikasi digital yang dapat diunduh melalui playstore di ponsel Android. Aplikasi ini selain berisi layanan penunjuk lokasi berbasis GPS, (Global Positioning System) untuk masjid-masjid di Kota Bandung yang menyeleng-garakan kegiatan Magrib Mengaji.

Aplikasi ini juga menyediakan informasi-informasi bermanfaat lainnya terkait jadwal shalat di Kota Bandung, serta kutipan-kutipan hadist dan mutiara hikmah, serta hapalan surat-surat pendek Alquran. Hingga saat ini, Gerakan Magrib Mengaji di Kota Bandung, terus berjalan di masjid-masjid di 251 kelurahan di Kota Bandung, dengan melibatkan sebanyak 2500an guru mengaji yang tersebar di 4000an masjid yang ada di Kota Bandung. ril

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement