REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia dan PT Waskita Karya tengah melakukan pengujian dan evaluasi konstruksi Jalur Kereta Api Bandara di Jalan Perimeter Selatan. Hal ini terkait longsor yang terjadi pada Senin (5/2) lalu sehingga mengakibatkan korban jiwa.
"Masih diperiksa oleh tim kami di sana, nanti juga akan diinvestigasi oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi yang akan ditindaklanjuti oleh seluruh pihak terkait, baik kami, Ditjen KA," kata Direktur Keselamatan KAI Apriyono Wedi Chresnanto, Rabu (7/2).
Dia mengatakan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait kejadian tersebut. Baik itu dengan PT Railink, Angkasa Pura II dan Badan SAR Nasional (Basarnas).
Dihubungi terpisah, Humas PT Railink, Diah Suryandari, menyatakan, operasional KA Bandara saat ini masih dihentikan sementara menunggu hasil pengujian dan evaluasi konstruksi jalur lintas KA Bandara.
"KA Bandara akan beroperasi ketika jalur lintas KA Bandara dinyatakan aman oleh PT KAI dan PT Waskita Karya," ucapnya.
Saat ini tim teknis dari PT KAI, Waskita Karya, dan Virama Karya berkolaborasi melakukan proses penelitian geometris jalan rel untuk memastikan kondisi jalan rel sampai dinyatakan aman untuk dilalui.
Jika dinyatakan aman, lanjut dia, Kereta Api Bandara Soetta akan dioperasikan kembali dengan pembatasan kecepatan.
Senior Manajer Humas KAI DAOP I Edy Kuswoyo mengatakan seluruh penumpang diimbau untuk menggunakan moda lain selama operasi KA Bandara dihentikan sementara.
"Untuk penumpang yang pada saat kejadian sudah membeli tiket, sudah langsung bisa meminta pengembalian uang atau 'refund'," ujarnya.
Edy menjelaskan pada saat kejadian, terdapat 26 penumpang yang sudah dalam perjalanan yang akhirnya dikembalikan ke Stasiun Sudirman Baru. Sementara penumpang di Stasiun Batu Ceper diturunkan di Stasiun Batu Ceper, kemudian diberangkatkan ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan bus.
"Mudah-mudahan tidak sampai dua hari, KA Bandara sudah bisa beroperasi lagi. Enggak sampai satu pekan," katanya.