REPUBLIKA.CO.ID, PESISIR SELATAN -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan pembangunan jalan akses wisata ke Kawasan Mandeh, Sumatra Barat. Akses jalan sepanjang 43 kilometer itu ditargetkan tuntas pada akhir tahun 2019 mendatang.
"Targetnya seperti itu," kata Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional III Padang Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Syaiful Anwar, Selasa.
Menurut Syaiful, jalan akses wisata ini dibangun sejak Agustus 2016. Setelah pemerintah menetapkan Kawasan Mandeh sebagai salah satu dari 10 destinasi plus satu, Bali Baru.
"Plus satu ini ya Kawasan Wisata Mandeh ini," katanya.
Ia menjelaskan, jalan akses wisata ini sudah dibuka oleh Pemerintah Provinsi sejak lama. Tetapi tidak pernah ditingkatkan kualitasnya, tetap jalan tanah dan kerikil.
"Kini jalan ini sudah 15 km beraspal, hasil pekerjaan 2015-2016 dengan anggaran Rp 10 miliar dan diteruskan pada 2017 dengan anggaran Rp 78 milliar," katanya.
Kemudian untuk tahun ini, akan dikerjakan 13 km dengan anggaran Rp 73 miliar. Kemudian akan dilanjutkan dengan kontrak tahun jamak hingga akhir 2019.
"Hingga akhir 2019 total anggaran untuk jalan wisata saja sebesar Rp 265 miliar, sedangkan bila ditambah dengan 13 jembatan senilai Rp 64 miliar, maka total menjadi Rp 329 miliar," katanya.
Ia menambahkan, dengan selesainya jalan akses wisata ini, diharapkan menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru.
"Apalagi, saya dengar dan sudah dirapatkan beberapa kali Kawasan Wisata Mandeh juga disiapkan menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK di Sumbar," katanya.
Jalan Akses Wisata Mandeh membentang dari daerah Teluk Kabung hingga Tarusan dan berada dua wilayah administratif Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan.