REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI- Pembangunan SD Negeri Baros Mandiri III di RT 02/10 Kelurahan Baros Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi mangkrak hampir kurang lebih tiga tahun terakhir. Akibatnya, kondisinya semakin tidak terurus. Selasa (6/2), tiang kontruksi yang berwarna hijau mulai berkarat. Lantai satu bangunan sudah ditanami rumput.
Tidak hanya itu, lokasinya dijadikan tempat penyimpanan mobil dan bahan bangunan mebel. Sementara lantai dua yang dicor tidak terurus sama sekali.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Cimahi, Muchlisin mengungkapkan pembangunan sekolah dimulai sejak 2014 namun terhenti pada Desember 2015 lalu. Katanya, ditengarai terhentinya pembangunan dikarenakan anggaran yang habis atau pergantian tahun.
"Pembangunan 2014 dimulai dengan pengadaan lahan kemudian Agustus 2015, anggaran Rp 3,4 miliar tapi Desember 2015 berhenti. Saya gak tau penyebabnya," ujarnya, Selasa (6/2).
Katanya, pada 2016 lalu Pemerintah Kota Cimahi tidak mengganggarkan dalam APBD murni. Namun, dalam anggaran perubahan 2016, anggaran disiapkan untuk pembangunan lanjutan senilai Rp 2,2 miliar. Namun, dia melihat tidak ada peningkatan fisik pembangunan.
"Desember 2016 ada kegiatan. Tapi saya liat tidak ada bekas (pembangunan)," katanya.
Kemudian Pemkot Cimahi pada 2017 dan 2018 tidak menganggarkan dana untuk penyelesaian pembangunan. Hal itu yang membuat pembangunan mangkrak. Pembangunan sekolah SD Negeri Baros Mandiri III sudah menghabiskan Rp 5,6 miliar dan belum termasuk pengadaan lahan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan mengatakan pembangunan sekolah tersebut akan dibiayai oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat berdasarkan komitmen. Pihaknya mengaku akan mengirimkan surat kepada provinsi agar dijalankan secepatnya.
Menurutnya, pembangunan SD Negeri Baros Mandiri III membutuhkan anggaran minimal Rp 12 miliar. Namun, melihat kondisi saat ini kemungkinan akan mengalami kenaikan seiring naiknya harga kebutuhan pembangunan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
