Rabu 07 Feb 2018 06:07 WIB

Tere Liye Kembali Terbitkan Novel

Republika akan kembali mencetak buku-buku best seller karya Tere Liye.

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Elba Damhuri
Penulis Buku Tere Liye memberikan paparan kepada fans pada Bedah Buku Tentang Kamu saat Islamic Book Fair 2017, Balai Sidang, Jakarta, Ahad (7/5).
Foto: Republika/ Wihdan
Penulis Buku Tere Liye memberikan paparan kepada fans pada Bedah Buku Tentang Kamu saat Islamic Book Fair 2017, Balai Sidang, Jakarta, Ahad (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA — Penulis novel-novel best seller, Tere Liye, akan kembali menerbitkan karyanya. Melalui fanpage-nya di Facebook, Tere Liye mengabarkan soal kembalinya karya-karya novelnya setelah vakum sejak pertengahan tahun lalu.

Dalam pengumumannya, dia menuliskan novel Pergi akan terbit pada April 2018 dan Komet terbit pada Juni 2018 nanti. “Dan, 28 buku Tere Liye lainnya akan kembali dicetak ulang, dijual lagi di toko-toko buku seluruh Indonesia mulai Februari 2018,” tulis Tere Liye di laman media sosialnya.

Tere memutuskan untuk berhenti menerbitkan buku sejak 1 Juli hingga 31 Desember 2017 lalu. Dia mengaku kecewa dengan sistem perpajakan di Tanah Air yang dianggapnya tidak berpihak kepada penulis, bahkan terkesan merugikan penulis.

Bentuk protes itu membuat heboh penggemar dan penulis lain. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani harus turun tangan untuk menanggapi keluhan Tere Liye saat itu. Menkeu mengakui, apa yang disampaikan Tere Liye mengenai tingginya pajak untuk penulis sangat kelewatan.

“Saya merasa apa yang disampaikan Tere Liye memang ada benarnya. Namun, saya tidak bisa dengan serta-merta mengubah UU yang mengatur soal pajak. Sebab, masih ada tiga UU Pajak yang saling berkaitan, dan itu harus dibahas dan diputuskan oleh anggota dewan (DPR--Red),” ujar Sri Mulyani saat jumpa dengan pegiat seni dan penulis di kantor Ditjen Pajak, Kementerian Keuangan, beberapa waktu lalu.

Namun, setelah hampir tujuh bulan vakum menerbitkan buku, terhitung per 31 Januari 2018 kemarin, Tere Liye kembali lagi. “Daripada kelamaan nunggu pemerintah ikutan peduli soal literasi dalam langkah konkret, penerbit dan penulis mencoba mencari alternatif lain,” ujar Tere.

Republika Penerbit yang selama ini menerbitkan karya Tere Liye menyambut gembira kembalinya sang penulis ini. Direktur Republika Penerbit, Arys Hilman Nugraha, menuturkan, kembalinya Tere Liye ke dunia perbukuan adalah kabar baik yang ditunggu banyak orang.

“Dunia literasi memerlukan sosok penulis bervisi dan penuh energi seperti dia. Apalagi, kembalinya Tere dibarengi semangat untuk menyemai bibit-bibit penulis baru, terutama di sekolah-sekolah di luar Jawa,” tutur Arys, di Jakarta, Selasa (6/2).

Arys menambahkan, Republika Penerbit dengan senang hati akan ikut dalam gerakan literasi Tere tersebut. “Semoga ekosistem perbukuan di negeri ini semakin sehat dan memberikan sumbangsih bagi kebesaran bangsa,” ujarnya menambahkan.

Saat ini, Republika Penerbit telah menerbitkan 15 novel dari 28 novel Tere Liye. Mulai dari Hafalan Shalat Delisa, Moga Bunda Disayang Allah, Pulang, Rindu, Sunset Bersama Rosie, Berjuta Rasanya, Serial Anak-anak Mamak (Burlian, Eliana, Pukat, Amelia), Bidadari-Bidadari Surga, Rembulan Tengggelam di Wajahmu, Kisah Sang Penandai (Harga Sebuah Percaya), Sepotong Hati yang Baru, dan Tentang Kamu.

Republika akan kembali mencetak buku-buku best seller karya Tere Liye dengan beberapa penyegaran dan tentu saja, dalam waktu dekat, akan kembali meluncurkan novel terbarunya,” lanjut Arys.

Menandai comeback-nya, Tere Liye berencana melakukan roadshow ke sejumlah wilayah di Indonesia, mulai dari Papua hingga Sumatra. Ada delapan sekolah atau kampus di wilayah Indonesia yang akan disambangi.

Roadshow ini akan melibatkan dua penerbit, yakni Republika dan Gramedia. Pertama, acara ini akan diselenggarakan periode Februari hingga Desember 2018. Kedua, akan dipilih delapan sekolah/kampus sebagai tempat workshop kepenulisan, dengan narasumber Tere Liye. Ketiga, sekolah-sekolah dan atau kampus yang berminat mengajukan diri sebagai tempat workshop kepenulisan harus memenuhi kriteria yang diajukan sang novelis.  (Pengolah: agus raharjo).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement