REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Fraksi Partai Demokrat, Erma Suryani Ranik, memberikan kritikan serius terhadap Budi Waseso atau Buwas dalam kepemimpinannya di Badan Narkotika Nasional (BNN). Erma menilai, Buwas gagal dalam menangani peredaran narkoba di dalam lapas. Apalagi saat ini 50 persen pengendali narkoba ada di balik jeruji besi.
"Dari Fraksi Partai Demokrat juga memberikan catatan yang cukup keras terhadap kegagalan BNN saat memberantas narkoba yang beredar di dalam penjara, kritik Erma, saat Komisi III DPRI melakukan rapat dengan BNN, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (6/2).
Menurut Erma, sejumlah kasus peredaran narkoba di dalam lapas ditemukan saat Buwas menjabat. Bahkan, kata dia, banyak bandar-bandar narkoba yang mengontrol peredaran narkoba baik di dalam maupun di luar penjara.
Maka dengan demikian, seperti memindahkan bandar narkoba dari luar ke dalam penjara. Bahkan peredaran narkoba itu semakin banyak, semakin hebat. Bandar-bandar itu justru di dalam penjara.
"Menurut saya di tahap ini, Bapak sebagai Kepala BNN gagal karena berbagai kasus ditemukan," keluhnya.
Meski demikian, Erma juga mengapresiasi kinerja Buwas selama 2,5 tahun. Dinilainya, Buwas telah melakukan banyak terobosan dan pencegahan dalam memerangi dan mencegah peredaran narkoba.
Terutama, kata Erma, pencegahan di jalur luar penjara. "Banyak hal yang harus kami akui bapak melakukan banyak terobosan dan pencegahan di jalur luar penjara, tutup Erma.